BLITAR, KOMPAS.com - Sejumlah indikator pengukuran situasi pandemi Covid-19 di Kabupaten Blitar, Jawa Timur terus membaik selama dua pekan terakhir termasuk nol kasus kematian.
Namun indikator penanganan pandemi yang membaik itu ternyata tidak cukup membuat Kabupaten Blitar turun ke level yang lebih rendah dan tetap bertahan di level 3 PPKM.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Endah Woro Utami mengatakan, cakupan vaksinasi Covid-19 yang masih berada di bawah 70 persen adalah faktor utama yang membuat Kabupaten Blitar bertahan di level 3.
Baca juga: Antisipasi Ledakan Kasus, Mulai Besok Kota Blitar Lakukan Surveilans Kesadaran Warga pada Prokes
"Kalau berdasarkan asesmen Kemenkes, kita sudah beberapa pekan berada di level 1. Tapi Kemendagri memasukkan variabel vaksinasi ke dalam penilaian," ujar Woro saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/10/2021).
Dengan jumlah penduduk sekitar 1,3 juta orang, sasaran vaksinasi penduduk usia 12 tahun ke atas yang telah ditetapkan adalah 962.297 orang.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan, hingga Senin (18/10/2021), cakupan vaksinasi di Kabupaten Blitar sebanyak 59,7 persen dari sasaran untuk dosis pertama dan 35 persen untuk dosis kedua.
Woro mengatakan, pihaknya pesimistis dapat mengejar target waktu yang ditetapkan Satgas Covid-19 pusat, yaitu cakupan vaksinasi dosis pertama sebanyak minimal 70 persen dari sasaran hingga akhir Oktober.
Baca juga: Vaksinasi Belum Capai 40 Persen, 11 Kabupaten di Kalbar Naik ke PPKM Level 3
Menurutnya, untuk mencapai target tersebut pihaknya harus menyelesaikan vaksinasi dosis pertama sejumlah 10 persen dari sasaran atau sekitar 96.000 warga dalam waktu 11 hari ke depan hingga 31 Oktober.
"Menambah cakupan vaksinasi sebanyak 1 persen setiap hari itu sepertinya tidak mungkin," ujarnya.
Menurut Woro, Kabupaten Blitar memiliki wilayah yang cukup luas dengan area hutan dan pegunungan yang cukup luas sehingga menambah faktor kendala dalam percepatan vaksinasi.
Ditambah lagi, ujarnya, sisa warga yang belum tervaksin adalah mereka yang memang enggan untuk divaksin dengan berbagai alasan.
Peluang penambahan capaian vaksinasi, jelasnya, akan lebih banyak berasal dari kelompok remaja usia 12 - 17 tahun dengan jumlah sasaran sebanyak 107.165 orang namun baru tervaksin 10,9 persen untuk dosis pertama.
Di kelompok warga lanjut usia (lansia), kata Woro, penambahan bergerak lambat karena sejumlah sebab.
Hingga saat ini baru sekitar 25 persen dari sasaran lansia sebanyak 149.398 yang sudah divaksin dosis pertama.
Baca juga: Tersisa 3 Pasien Covid-19 di Tempat Isoter Kota Blitar, Terendah sejak Awal Agustus
Terhambat vaksinasi lansia