KOMPAS.com - Sebuah bendera Bintang Kejora dikibarkan orang tak dikenal (OTK) di sebuah tower base transceiver station (BTS) setinggi 42 meter, Selasa (19/10/2021).
Tower tersebut berada di Kampung Ayambori, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Menurut Kapolres Manokwari AKBP Dadang Kurniawan, petugas mendapatkan informasi pengibaran bendera Bintang Kejora dari masyarakat pada Selasa sekitar pukul 06.00 WIT.
Dadang mengatakan polisi masih mencari pelaku pengibaran bendera tersebut.
"Yang jelas yang mengibarkan bendera di luar bendera kita (merah putih) itu pasti orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang berseberangan yang pasti akan kita kejar," ujar Dadang di Manokwari, Selasa (19/10/2021).
Baca juga: Polres Manokwari Buru Pelaku Pengibaran Bendera Bintang Kejora di Tower Setinggi 42 Meter
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Manokwari Iptu Arifal Utama mengatakan, tim sedang mengumpulkan kesaksian sejumlah warga di Kampung Ayambori.
BTS tersebut berada di sisi jalan utama antara Kampung Ayombori dan Perumahan Sarinah Manokwari.
Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan barang bukti berupa bendera Bintang Kejora dan satu tiang kayu pengikat.
Baca juga: 6 Orang Jadi Tersangka Makar karena Membentang Bendera Bintang Kejora Saat Demo di Sorong
"Kami masih mengumpulkan bahan keterangan dari saksi-saksi sejumlah warga Kampung Ayambori yang bermukim di sekitar lokasi kejadian. Barang bukti satu buah bendera bersama satu tiang kayu pengikat sudah diamankan ke Polres Manokwari," ujar Arifal seperti dikutip dari Antara.
Polisi menduga bendera tersebut dipasang oleh OTK pada Selasa dini hari. Pelaku memanfaatkan situasi jalan yang sepi dan gelap tanpa lampu jalan.
Arifal mengatakan, pasca-pengibaran bendera tersebut, kondisi Manokwari kondusif. Ia juga mengajak masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi.
Baca juga: Polisi Bebaskan 4 Pemuda yang Menggambar Bintang Kejora di Wajah
Karena menurutnya hal tersebut sengaja dilakukan oknum tidak bertanggungjawab.
"Kami imbau masyarakat tetap tenang, tidak mudah terprovokasi dengan berbagai hasutan secara langsung maupun melalui media sosial. Polisi sedang bekerja untuk mengungkap aktor di balik pengibaran ini," ujar Arifal.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Maichel | Editor : Dheri Agriesta), Antara