SALATIGA, KOMPAS.com - Kota Salatiga masuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2021.
Kondisi ini menunjukkan penanganan Covid-19 di Salatiga berangsur membaik karena sebelumnya berada di PPKM Level 3.
Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengatakan, meski kasus Covid-19 cenderung turun, masyarakat jangan dulu euforia.
"Pencapaian ini adalah hasil kerja keras bersama, tapi jangan bangga dan euforia dulu. Karena beban berat masih menunggu selama Covid-19 menjadi pandemi," jelas Yuliyanto kepada wartawan di rumah dinas wali kota, Selasa (19/10/2021).
Baca juga: Status PPKM Bangka Turun Satu Tingkat ke Level 3 gara-gara Capaian Vaksinasi Rendah
Dia menilai, dengan penurunan level PPKM masyarakat bisa bebas beraktivitas.
"Malah dengan PPKM Level 2, Kota Salatiga harus semakin mendisiplinkan diri agar segera beranjak ke Level 1. Dengan penurunan level itu, aktivitas masyarakat akan semakin longgar meski ada ketentuan yang harus dipenuhi dan sesuai SOP dari pusat," katanya.
Yuliyanto menambahkan, kelonggaran aktivitas tersebut di antaranya dari sektor pendidikan, perekonomian, dan kegiatan masyarakat.
Dia menyampaikan vaksinasi dosis pertama di Salatiga mencapai 120 persen, dan dosis kedua 70 persen.
"Vaksinasi terus kita kejar agar tuntas, namun ini juga menunggu kuota dari pusat. Kalau ada kiriman, Dinas Kesehatan bersama TNI dan Polri langsung melakukan gerakan serbuan vaksinasi ke segala lini masyarakat," ungkapnya.
Baca juga: Status PPKM Karawang Turun ke Level 2, Satgas: Vaksinasi Lansia Tercapai Baik
Tingginya capaian vaksinasi tersebut, kata Yuliyanto, karena kesadaran masyarakat meningkat.
"Selain untuk perlindungan diri juga karena akses aktivitas banyak yang harus menunjukkan sertifikat vaksin melalui PeduliLindungi, jadi mereka berbondong-bondong mendatangi gerai vaksinasi," kata Yuliyanto.
Seorang pedagang keliling Yuda berharap, lampu jalan yang saat malam dipadamkan mulai dinyalakan.
"Jika sudah Level 2, saya minta lampu-lampu jalan dinyalakan agar yang berjualan malam bisa mendapat rezeki," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.