Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tusuk WN Selandia Baru dengan Pecahan Botol di Bali, WN Maroko Ditangkap

Kompas.com - 19/10/2021, 13:16 WIB
Ach Fawaidi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Dua orang warga negara asing (WNA) di Bali terlibat perkelahian di Jalan Pantai Berawa, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.

Kedua WNA tersebut merupakan WN Maroko berinisial YEY (26) dan WN Selandia Baru berinisial JMJN (38).

Kasi Humas Polres Badung Iptu I Ketut Sudana mengatakan, perkelahian tersebut terjadi pada Sabtu (16/10/2021) pukul 00.50 Wita.

Akibatnya, JMJN mengalami luka robek di leher akibat diserang pakai pecahan botol.

Baca juga: Belum Capai Target 70 Persen, IDI Banyuwangi Sebut Tingkat Kehadiran Warga untuk Vaksin Menurun

 

Sementara YEY kini ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan.

"Jadi penganiayaan dilakukan dengan menggunakan pecahan botol bir," kata Sudana, dalam keterangan tertulis, Selasa (18/10/2021).

Sudana menyebut, peristiwa itu bermula saat korban JMJN dan pacarnya menyeberang jalan menuju lapangan parkir dan dibantu oleh sekuriti di Pantai Berawa, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.

Namun, tiba-tiba korban diserempet oleh pelaku.

Akibatnya, korban kemudian menegur pelaku dan terjadi adu mulut antara keduanya.

Tak berhenti sampai adu mulut, akhirnya terjadi perkelahian antara kedua WNA tersebut.

Saat keduanya berkelahi, WN Maroko merasa terdesak, lalu mengambil botol bir yang memang sudah ada pada kantong dashboard motornya.

Baca juga: Libur Maulid Nabi, ASN Pemkot Surabaya Dilarang Bepergian ke Luar Daerah

WN Maroko tersebut kemudian turun dan memecahkan botol bir lalu menyerang korban pada bagian leher sehingga mengakibatkan korban mengalami luka robek pada leher.

"Selanjutnya korban diarahkan untuk berobat ke rumah sakit dan pelaku sudah diamankan dan dibawa ke Polsek Kuta Utara," ujar Sudana.

Pelaku kemudian ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat. Dia diancam hukuman penjara maksimal 2 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com