Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/10/2021, 09:21 WIB

KOMPAS.com - Puluhan siswa dan guru di Kota Solo terpapar Covid-19 selama pembelajaran tatap muka (PTM).

Akibatnya, lima sekolah dasar (SD) terpaksa ditutup sementara dan kegiatan PTM dihentikan untuk sementara.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ingatkan lagi soal protokol kesehatan (prokes) selama PTM.

Dirinya sempat melihat dan menegur sejumlah guru yang tak memakai masker di lingkungan sekolah.

Baca juga: Muncul Klaster PTM di Solo, 40 Siswa dan 6 Guru Positif Covid-19, Ini Langkah Gibran

"Guru-guru yang kemarin sering saya tegur tidak memakai masker di sekolah tolong tahu dirilah," kata Gibran, Senin (18/10/2021).

Protokol kesehatan (prokes), menurut Gibran, harus terus diterapkan secara ketat di lingkungan sekolah.

Baca juga: 4 SD di Solo Ditutup Sebulan karena Puluhan Siswa Positif Covid-19

"Mau tidak mau harus berdampingan dengan Covid-19. Kesadarannya (menerapkan prokes) harus ditingkatkan," tegas dia.

PTM tetap berjalan di beberapa sekolah

Ilustrasi sekolah tatap muka.KOMPAS.COM/(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) Ilustrasi sekolah tatap muka.

Meskipun demikian, Gibran meminta sekolah yang tak ada kasus Covid-19 tetap melanjutkan PTM dengan prokes ketat. 

Sementara bagi sekolah muncul kasus Covid-19 akan dilakukan pelacakan khusus.

Baca juga: Puluhan Siswa SD di Solo Positif Covid-19, Gibran: Semua Sekolah Wajib Laksanakan Testing

"Kita pasti perketat (prokesnya). Kita tidak ingin menghambat PTM ini. Kita jalan terus," ungkap dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Ahyani menjelaskan, lima SD yang muncul kasus Covid-19 adalah SD Kristen Manahan, SDN Mangkubumen Kidul, SDN Danukusuman, SD Al Islam Jamsaren dan SDN Semanggi Lor.

Hal itu terungkap saat evaluasi PTM dengan melakukan tes PCR di 29 sekolah di Solo, dari jenjang SMP, SMA, SD SMK, MA dan MTs.

Baca juga: Gibran Minta Sekolah Aman dari Covid-19 Tetap Lanjutkan PTM Terbatas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tiga Gudang Penampung 11,3 Ton Ikan Beku Impor di Palembang Disegel

Tiga Gudang Penampung 11,3 Ton Ikan Beku Impor di Palembang Disegel

Regional
Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi yang Buang Potongan Tubuh di Sungai Bengawan Solo, Kedua Kakinya Ditembak

Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi yang Buang Potongan Tubuh di Sungai Bengawan Solo, Kedua Kakinya Ditembak

Regional
Polisi Hentikan Aktivitas Galian C Milik 3 Perusahaan di Ende karena Tak Berizin

Polisi Hentikan Aktivitas Galian C Milik 3 Perusahaan di Ende karena Tak Berizin

Regional
Potret Warga Semarang Antusias Menyambut Para Biksu Thudong hingga Menyiapkan Karpet Bunga

Potret Warga Semarang Antusias Menyambut Para Biksu Thudong hingga Menyiapkan Karpet Bunga

Regional
Sempat Dilaporkan Hilang, Anak Tenaga Ahli di DPR Akhirnya Ditemukan, Ternyata Lari dari Rumah

Sempat Dilaporkan Hilang, Anak Tenaga Ahli di DPR Akhirnya Ditemukan, Ternyata Lari dari Rumah

Regional
Kunjungi Korban Penganiayaan oleh 3 Anggotanya, Danlanal Maumere Minta Maaf

Kunjungi Korban Penganiayaan oleh 3 Anggotanya, Danlanal Maumere Minta Maaf

Regional
Rumah di Banyuwangi Terbakar akibat Obat Nyamuk, Kerugian Capai Rp 100 Juta

Rumah di Banyuwangi Terbakar akibat Obat Nyamuk, Kerugian Capai Rp 100 Juta

Regional
Bidan Puskesmas Pauh Muratara Diduga Pilih Tidur daripada Bantu Ibu Melahirkan, Pasien dan Bayinya Meninggal

Bidan Puskesmas Pauh Muratara Diduga Pilih Tidur daripada Bantu Ibu Melahirkan, Pasien dan Bayinya Meninggal

Regional
Warga TTS yang Meninggal akibat Rabies, Sempat Lerai Anjing yang Saling Gigit

Warga TTS yang Meninggal akibat Rabies, Sempat Lerai Anjing yang Saling Gigit

Regional
Cerita Hijazi, Putranya Raih Gelar Doktor di Amerika: Dia Selalu Bantu Kami Urus Ternak

Cerita Hijazi, Putranya Raih Gelar Doktor di Amerika: Dia Selalu Bantu Kami Urus Ternak

Regional
Mengapa Pandeglang Dijuluki Kota Badak?

Mengapa Pandeglang Dijuluki Kota Badak?

Regional
Marah Tak Diberi Sembako, Motif Pria di Kalsel Bunuh IRT

Marah Tak Diberi Sembako, Motif Pria di Kalsel Bunuh IRT

Regional
Melawan dan Lukai Petugas Saat Akan Ditangkap, Pria Pembunuh IRT di Kalsel Tewas Ditembak Polisi

Melawan dan Lukai Petugas Saat Akan Ditangkap, Pria Pembunuh IRT di Kalsel Tewas Ditembak Polisi

Regional
Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Terdampar di Pantai Batakan Kalsel, Kepalanya Tinggal Tengkorak

Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Terdampar di Pantai Batakan Kalsel, Kepalanya Tinggal Tengkorak

Regional
Dugaan KKB Egianus Kogoya Bakal Menuju ke Kenyam, Kapolres Nduga: Pusat Logistik Mereka

Dugaan KKB Egianus Kogoya Bakal Menuju ke Kenyam, Kapolres Nduga: Pusat Logistik Mereka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com