Apalagi, kata Momon, HS dan DWL sudah menjalin hubungan sejak sebelum DWL menikahi suaminya.
"Bahkan HS yakin bahwa ayah biologis dari anak pertama DWL adalah dirinya," tuturnya.
Baca juga: Tersisa 3 Pasien Covid-19 di Tempat Isoter Kota Blitar, Terendah sejak Awal Agustus
DWL tewas lebih dulu
Bukti lain yang menguatkan keyakinan polisi, kata Momon, adalah hasil otopsi yang menunjukkan DWL kehilangan nyawa lebih dulu dibanding waktu tewasnya HS.
"DWL meregang nyawa hanya berselang satu dua jam saja sebelum HS tewas akibat menggantung diri," ujarnya.
Dengan kata lain, kata Momon, HS membunuh DWL di suatu tempat yang hingga kini belum dapat dipastikan oleh polisi kemudian memasukkan jasadnya ke dalam karung.
Menggunakan sepeda motor milik DWL, tutur Momon, HS membawa karung berisi mayat DWL ke kebun sengon di mana dia kemudian menggantung dirinya sendiri.
Menurutnya, HS membunuh DWL dengan cara memukul korban menggunakan benda tumpul.
Baca juga: Hari ke-13 Uji Coba PPKM Level 1 di Blitar, Satgas Covid-19 Gelar Operasi Yustisi
Momon mengatakan, pihaknya kini sedang mempersiapkan untuk menutup kasus hubungan asmara yang berakhir tragis itu karena pelaku juga meninggal dunia.
Meskipun polisi belum dapat memastikan lokasi pembunuhan terhadap DWL.
"Yang kita dapat pastikan bahwa pembunuhan itu terjadi pada dini hari, tidak lama setelah mayat keduanya ditemukan di pagi harinya," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Polsek Ponggok menerima laporan pria menggantung di kebun sengon yang diduga bunuh diri, Rabu (1/8/2021) pagi.
Polisi lantas melakukan olah tempat kejadian dan menemukan sepeda motor dengan karung berisi jasad perempuan di atasnya.
Pria yang menggantung teridentifikasi sebagai HS sedangkan perempuan yang jasadnya berada di dalam karung adalah DWL.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.