Maidi menambahkan saat ini pemerintah kota sementara mengurus penggabungan tiga sekolah menjadi satu.
Kebijakan ini untuk menyiapkan tempat bagi anak-anak sekolah yang beprestasi dalam bidang olahraga.
“Kita sedang konsep. Hari ini sudah urus ke kementerian ke pendidikan. Bahwa SMP 1, 3 dan 13 saya gabung jadi SMP 1. Kita regrouping. Anak-anak yang bakat olahraga bagus kita jadikan satu di situ. Sehingga pembinaan fokus dalam bidang olahraga,” jelas Maidi.
Baca juga: Pemkot Madiun Gelar Vaksinasi di Pasar, Sasar Pedagang dan Pengunjung, Warga Luar Daerah Boleh Ikut
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Madiun, Agus Purwowidagdo menyatakan, atlet dan pelatih asal Kota Madiun yang berprestasi di PON mendapatkan bonus uang tunai.
Tak hanya uang tunai, atlet berprestasi juga mendapatkan tawaran bekerja sebagai tenaga upahan di Pemkot Madiun.
Ia mencontohkan sebelumnya sudah belasan atlet berprestasi asal Kota Madiun mendapatkan pekerjaan langsung dari Pemkot Madiun.
“Saat ini sudah ada 13 atlet berprestasi bekerja di Pemkot Madiun. Atlet berasal dari cabang sepak bola, pencak silat, angkat besi, sepak takraw, muaythai hingga bola voli,” jelas Agus.
Belasan atlet bekerja di Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Satpol PP, Dinas Perhubungan hingga instansi sekolah negeri di Madiun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.