TEGAL, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah, menyiapkan langkah-langkah mitigasi sebagai upaya apabila terjadi gelombang ketiga Covid-19.
Salah satunya dengan mulai dioperasikannya laboratorium yang bisa memeriksa sampel pasien dengan metode polymerase chain reaction (PCR) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah sebagai rumah sakit rujukan lini pertama pasien Covid-19, Senin (18/10/2021).
Wali Kota Dedy Yon Supriyono mengatakan, keberadaan laboratorium untuk swab PCR berstandar World Health Organization (WHO) tersebut nantinya mendukung percepatan hasil tracing kasus Covid-19.
“Dengan adanya laboratorium PCR dan antigen yang sudah berstandar WHO ini, kita akan lebih siap menghadapi kemungkinan terjadinya gelombang ketiga Covid-19,” kata Dedy, saat soft opening Laboratorium PCR di RSUD Kardinah, Senin (18/10/2021).
Baca juga: Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19 di Akhir Tahun, Pemerintah Upayakan 5 Hal Ini
Selain pelayanan laboratorium PCR tersebut dilakukan dengan sistem biasa, juga bisa dilakukan dengan sistem drive thru.
"Meskipun Kota Tegal sudah zero Covid-19. Namun, di daerah luar Kota Tegal masih ada orang-orang yang positif Covid-19," kata Dedy.
Dengan adanya laboratorium tersebut bisa mendukung kecepatan pelayanan rumah sakit yang ada di Kota Tegal karena masih menjadi rujukan pasien Covid-19 untuk daerah sekitar.
“Dengan menggunakan swab PCR dan antigen sistem drive thru nantinya juga pelayanan yang dilakukan akan lebih cepat. Bisa menggunakan mobil dan diambil sampel dan dengan 2 sampai 3 jam, hasil swab sudah bisa diketahui,” kata.
Dedy Yon menyebut untuk kapasitas sekali running, peralatan yang menelan anggaran Rp 5,8 miliar tersebut bisa memuat 96 sampel swab dengan biaya Rp 450.000 untuk umum.
Baca juga: Banyak Kegiatan Abaikan Protokol Kesehatan, Pemerintah Mulai Waspada Gelombang Ketiga Covid-19
Plt. Direktur RSUD Kardinah drg. Agus Dwi Sulistyantono menyampaikan, pengadaan laboratorium PCR dan antigen ini bertujuan untuk menegakkan diagnosis dari Covid-19.
Hal itu, kata Agus akan memperkuat kesiapsiagaan RSUD Kardinah dan seluruh stakeholder yang terkait dalam mengantisipasi penyebaran dan penularan Covid-19 benar-benar dipersiapkan secara matang.
“RSUD Kardinah belajar banyak dari situasi lonjakan kasus pada gelombang kedua pada Juli 2021, di mana waktu itu kita menganggap pandemi akan berakhir. Namun ternyata terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang luar biasa khususnya pada bulan Juni dan Juli 2021,” kata Agus.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.