Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 5 Bulan Dipenjara, Junaidi Dipaksa Mengaku Mencuri oleh Oknum Polisi

Kompas.com - 18/10/2021, 19:35 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KOTABARU, KOMPAS.com - Junaidi (37), warga Desa Sesulung, Kecamatan Pamukan Selatan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), telah bebas dari penjara.

Sebelumnya, dia dipenjara selama lima bulan setelah dituduh mencuri buah kelapa sawit oleh salah satu perusahaan.

Selama lima bulan mendekam di balik jeruji besi, Junaidi mengaku kerap dipukul oleh aparat agar mengakui perbuatannya.

Namun, Junaidi tak pernah mau mengaku karena memang dirinya tak pernah melakukan perbuatan tersebut.

"Saya dituduh tapi tidak ada saya kerjakan. Tidak sesuai apalagi saya disiksa," ungkap Junaidi saat dikonfirmasi, Minggu (17/10/2021).

Baca juga: Kisah Junaidi Dipenjara 5 Bulan karena Dituduh Curi Sawit, Bebas Setelah Tak Terbukti Bersalah

Junaidi mengatakan, dia sempat ditahan sekitar 20 hari di Polsek Pamukan Selatan.

Selama di polsek itu, tak jarang dia mendapatkan perlakuan represif dari anggota polisi.

Bahkan, ketika dia dipindahkan dari polsek ke Polres Kotabaru, dia mengaku tangannya di borgol dan matanya ditutup lakban.

"Saya dijemput jam 12 malam. Tangan saya diborgol dan mata dilakban sampai sore esoknya," ungkapnya.

Tiba di Polres Kotabaru, Junaidi kembali disiksa agar ia mengakui perbuatannya.

"Sampai di polres dihajar lagi, tapi saya tetap enggak mengaku, saya kan memang tidak curi sawit," tambahnya.

Selain itu, dirinya di Polres Kotabaru tak langsung dibuatkan Berita Acara Perkara (BAP).

"Sekitar sebulan baru dibuat, itu setelah benjol-benjol di wajah saya hilang karena sering dipukuli," terangnya.

Junaidi yang juga sebagai Ketua RT di desanya itu mengaku tak terima atas perlakuan perusahaan yang mempidanakannya atas perbuatan yang tak dilakukannya.

Untuk itu, dia bersama kuasa hukumnya, Hafidz Halim akan menuntut balik perusahaan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Regional
Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Regional
Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Regional
Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Regional
Gerombolan Bersenjata Tajam Kembali Berulah di Jalan Lingkar Salatiga

Gerombolan Bersenjata Tajam Kembali Berulah di Jalan Lingkar Salatiga

Regional
Elpiji 3 Kg di Semarang Mahal dan Langka, Pertamina Beri Penjelasan

Elpiji 3 Kg di Semarang Mahal dan Langka, Pertamina Beri Penjelasan

Regional
Suami Istri Jual Sabu-sabu di Riau

Suami Istri Jual Sabu-sabu di Riau

Regional
Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Regional
Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Regional
Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Regional
Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Regional
Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Regional
Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Regional
Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com