Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Duka Keluarga Siswa Mts Korban Tragedi Susur Sungai di Ciamis: Ini Mungkin Sudah Jalannya Allah...

Kompas.com - 17/10/2021, 16:08 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Duka mendalam tampak di wajah Ikah Atikah (41), ibu salah satu siswa MTs Harapan Baru, Fahrurozi Dwiki Hermawa (12) yang menjadi korban tenggelam di Sungai Cileueur di Ciamis, Jawa Barat, Jumat (15/10/2021).

Air mata Ikah bercucuran saat melihat jasad buah hatinya, Fahrurozi Dwiki Hermawa (12), saat disemayamkan di rumah duka di Desa Puncak, Kecamatan Cigugur, Kuningan.

"Dede, bangun, ini uang buat jajan, cepat buka matanya, De," kata Ikah, dikutip dari Tribun Jabar, Sabtu.

Baca juga: 11 Siswa MTs Tewas Saat Susur Sungai, Ini Instruksi Ridwan Kamil Minta untuk Kemenag Jabar dan Bupati Ciamis

Dari keterangan warga, setelah mendapat kabar duka tersebut, Ikah syok dan beberapa kali beberapa kali pingsan ketika jasad Fahrurozi tiba di rumah duka.

Sementara itu, situasi yang sama juga oleh keluarga Dea Rizki (13), siswa asal Desa Sukasari, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, Jabar.

Menurut ayah Dea, Saidin Alju (52), pihak keluarga masih tak percaya akan adanya tragedi itu.

"Masih enggak nyangka anak saya sudah tidak ada, tapi mungkin ini sudah jalannya Allah SWT," kata Saidin.

Baca juga: Buntut Tewasnya 11 Siswa MTs Harapan Baru, Ini Pernyataan Ridwan Kamil soal Kegiatan Susur Sungai

Petugas tim SAR dari BPBD Ciamis dibantu warga setempat mengevakuasi jenazah korban tenggelam di Sungai Cileuer, Desa Utama, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (15/10/2021). Sebanyak 11 siswa MTS Harapan Baru tewas tenggelam dan dua orang kritis saat menjalani kegiatan pramuka susur sungai.ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI Petugas tim SAR dari BPBD Ciamis dibantu warga setempat mengevakuasi jenazah korban tenggelam di Sungai Cileuer, Desa Utama, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (15/10/2021). Sebanyak 11 siswa MTS Harapan Baru tewas tenggelam dan dua orang kritis saat menjalani kegiatan pramuka susur sungai.
Kepada Tribunnnews, Saidin menceritakan, dirinya sempat menjenguk Dea saat mengikuti kegiatan sekolah tersebut.

Tak disangka, pertemuan itu menjadi yang terakhir bagi Saidin dan buah hatinya.

"Terakhir bertemu itu hari Minggu, saya ke sana jenguk," ujar Saidin kepada Tribun di rumahnya.

Lalu, setelah Saidin pulang ke rumah, kabar duka dia terima dari salah satu kerabatnya.

"Saya tahu dari kakaknya yang mondok juga di situ bahwa Dea meninggal. Awalnya kakaknya terus hubungi, tapi lama-kelamaan susah dihubungi," ujar Saidin.

Baca juga: Susur Sungai Siswa MTs di Ciamis Tanpa Alat Keselamatan, Polisi Selidiki Dugaan Kelalaian

Sesampainya di lokasi, Saidin mencoba meminta penjelasan dari pihak sekolah.

Dari keterangan sekolah yang dia dapat, para siswa terpeleset dan jatuh ke sungai.

"Dari penjelasan pondok bahwa anak saya sedang mengikuti program sekolah. Katanya lagi kegiatan Pramuka pengenalan alam. Menurut informasi, para korban terpeleset di pinggir sungai lalu tenggelam," jelas dia.

Baca juga: Tragedi Susur Sungai, MTs Harapan Baru Ciamis Terancam Sanksi dari Kemenag

 

Kesaksian warga

Seperti diberitakan sebelumnya, traged tersebut telah menewaskan 11 siswa MTs. Menurut salah satu saksi mata, Yadi Surya (23). dan rekannya Alfin, sedang memancing ikan di sekitar lokasi kejadian.

Lalu tiba-tiba dirinya melihat serombongan siswa berpakaian pramuka hendak melakukan kegiatan susur sungai.

"Di lokasi kejadian sudah banyak siswa berpakaian pramuka, katanya ada kegiatan mau nyebrang sungai,” ujar Yadi Surya kepada Tribun di lokasi kejadian Leuwi Ili Sabtu (16/10) siang.

Baca juga: Kegiatan Susur Sungai Siswa MTs Harapan Baru Ciamis Ternyata Rutin Digelar Tiap Tahun

Yadi dan temannya sejatinya telah mengingatkan mereka untuk tidak meneruskan perjalanan.

Alasannya, batu-batu di sungai tersebut sangat licin.

“Kami sudah ingatkan, teriak-teriak, jangan nyebrang karena batunya licin. Kami sudah larang jangan nyebrang. Dan lagi kalau mereka nyebrang ramai-ramai kan menganggu kami yang lagi mancing," katanya.

"Tapi teriakan kami tidak digubris, mungkin tidak terdengar. Meski airnya cukup tenang kan cukup berbahaya, batunya licin. Dan hari itukan Jumat,” tambahnya.

Seperti diketahu, di hari naas itu, ada 150 siswa MTs Harapan Baru Ciamis mengikuti kegiatan Pramuka di luar lingkungan sekolah.

Salah satu kegiatannya dengan menyusuri sungai yang diikuti 21 siswa dan siswi. Sayangnya, saat menyusuri sungai, 21 siswa terbawa arus sungai.

Namun, sebanyak 10 orang selamat, sementara 11 orang meninggal dunia. (David Oliver Purba).

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul: Ratapan Ibu Siswa MTs Harapan Baru di Hadapan Jasad Anak: Bangun, Ini Uang Buat Jajan, Buka Matanya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com