Seperti diberitakan sebelumnya, traged tersebut telah menewaskan 11 siswa MTs. Menurut salah satu saksi mata, Yadi Surya (23). dan rekannya Alfin, sedang memancing ikan di sekitar lokasi kejadian.
Lalu tiba-tiba dirinya melihat serombongan siswa berpakaian pramuka hendak melakukan kegiatan susur sungai.
"Di lokasi kejadian sudah banyak siswa berpakaian pramuka, katanya ada kegiatan mau nyebrang sungai,” ujar Yadi Surya kepada Tribun di lokasi kejadian Leuwi Ili Sabtu (16/10) siang.
Baca juga: Kegiatan Susur Sungai Siswa MTs Harapan Baru Ciamis Ternyata Rutin Digelar Tiap Tahun
Yadi dan temannya sejatinya telah mengingatkan mereka untuk tidak meneruskan perjalanan.
Alasannya, batu-batu di sungai tersebut sangat licin.
“Kami sudah ingatkan, teriak-teriak, jangan nyebrang karena batunya licin. Kami sudah larang jangan nyebrang. Dan lagi kalau mereka nyebrang ramai-ramai kan menganggu kami yang lagi mancing," katanya.
"Tapi teriakan kami tidak digubris, mungkin tidak terdengar. Meski airnya cukup tenang kan cukup berbahaya, batunya licin. Dan hari itukan Jumat,” tambahnya.
Seperti diketahu, di hari naas itu, ada 150 siswa MTs Harapan Baru Ciamis mengikuti kegiatan Pramuka di luar lingkungan sekolah.
Salah satu kegiatannya dengan menyusuri sungai yang diikuti 21 siswa dan siswi. Sayangnya, saat menyusuri sungai, 21 siswa terbawa arus sungai.
Namun, sebanyak 10 orang selamat, sementara 11 orang meninggal dunia. (David Oliver Purba).
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul: Ratapan Ibu Siswa MTs Harapan Baru di Hadapan Jasad Anak: Bangun, Ini Uang Buat Jajan, Buka Matanya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.