MANADO, KOMPAS.com - Sejumlah pihak mengeluhkan langkanya bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Sulawesi Utara beberapa pekan terakhir.
Komisi II DPRD Provinsi Sulut meminta pemerintah provinsi mencari solusi mengatasi kelangkaan solar, termasuk dengan meminta kuota tambahan BBM .
Komisi yang membidangi perekonomian dan keuangan ini juga merencanakan agenda hearing atau rapat dengar pendapat dengan pihak-pihak terkait untuk membahas kelangkaan solar di Sulut.
Baca juga: Polisi Tangkap Dukun Beranak Pelaku Perdagangan Bayi di Manado, Sudah 3 Bayi Dijual
"Saya meminta kepada pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk dapat memberikan solusi ataupun mengambil langkah cepat terkait dengan kelangkaan solar ini," ucap Ketua Komisi II Cindy Wurangian, Minggu (17/10/2021).
Cindy menuturkan, imbas dari kelangkaan solar ini dapat menyebabkan kenaikan harga barang-barang pokok.
Sementara, menurut politikus Partai Golkar ini, kelangkaan solar bukan baru yang pertama.
Beberapa tahun lalu pihaknya juga pernah melakukan rapat dengar pendapat dengan pihak Pertamina selaku pemasok BBM.
Namun, menurutnya, jawaban pihak Pertamina saat itu tak memuaskan.
"Saya kira sudah tahu apa yang akan mereka jawab, yaitu Pertamina ini bukan regulator, Pertamina hanyalah operator. Jadi kalau kurang, bukan salahnya Pertamina, kira-kira seperti itu. Karena ini sudah beberapa kali, mudah-mudahan mereka ada jawaban lain," ujarnya.
Baca juga: Bocah 2 Tahun yang Hanyut di Drainase Manado Ditemukan Meninggal
Kelangkaan solar ini sudah disampaikan Cindy kepada Pemprov Sulut lewat Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Edwin Silangen yang merupakan Sekretaris Daerah (Sekda) Sulut, saat rapat pembahasan bersama badan anggaran (Banggar) DPRD Sulut, Kamis (14/10/2021).
Cindy menuturkan, kelangkaan solar sudah sangat meresahkan masyarakat.
Jika BBM jenis solar bersubsidi sudah tidak ada, ia menilai, hal itu semestinya diumumkan ke masyarakat.
Selain itu, pemprov juga dapat meminta kepada pihak Pertamina agar ada penambahan kuota BBM solar bersubsidi.
"Jadi pertama, apakah dari Pemprov bisa memohon sehingga kuota BBM subsidi untuk Sulut diperbanyak atau mari kita umumkan bersama bahwa di lapangan mulai sekarang harga BBM sudah naik," ucapnya.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Sulut, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Terkait hal ini, Ketua TAPD Edwin Silangen mengatakan bahwa penyebab kelangkaan solar ini harus ditelusuri terlebih dulu.
"Perlu ditelusuri lebih, karena BBM ini kan barang strategis. Ini bisa membuat terjadi satu konflik kalau kita tidak tangani segera," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.