Wahyu mengatakan, hasil penyelidikan sementara, polisi tidak menemukan peralatan atau kelengkapan alat keselamatan untuk menyeberangi sungai, seperti tali dan pelampung.
Wahyu mengatakan, insiden itu seharusnya bisa dicegah apabila tindakan pencegahan seperti penyediaan alat keselamatan terpenuhi.
"Kami akan menelusuri kenapa hal ini bisa sampai terjadi, kenapa hal ini tidak bisa dicegah pada saat itu, di mana saat itu ada beberapa hal yang bisa dicegah," kata dia.
Wahyu mengatakan, saat menyeberangi sungai itu, para peserta susur sungai hanya bergandengan tangan.
Sementara, kondisi batu di sungai tersebut sangat licin.
"Tidak ada yang mengharapkan ini terjadi, tidak siapa pun ingin ini terjadi. Entah itu awalnya kelalaian atau bagaimana," kata Wahyu.
Sebelumnya, 150 siswa MTs Harapan Baru Ciamis mengikuti kegiatan Pramuka di luar lingkungan sekolah.
Salah satu kegiatannya dengan menyusuri sungai.
Dalam kegiatan itu, sebanyak 21 siswa dan siswi hanyut terbawa arus sungai.
Namun, sebanyak 10 orang selamat, sementara 11 orang meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.