Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita YouTuber Phesi Esterju, Editing Video Sederhana Bisa Dapatkan 555.000 Subscriber, Ini Rahasianya

Kompas.com - 17/10/2021, 07:00 WIB
Firmansyah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com – Phesi Ester (39), seorang jurnalis sebuah media nasional di Indonesia, tak menyangka video-video yang diunggahnya di YouTube bakal memberikan penghasilan yang menjanjikan.

Berkat keseriusannya, kanal YouTube miliknya, Phesi Esterju yang berisi konten-konten resep masakan, telah memiliki 555.000 subcriber.

“Profesi wartawan, YouTuber, dan ajak ibu-ibu nge-YouTube itu seru,” kata Phesi saat dijumpai di rumahnya, di Kota Bengkulu, Sabtu (16/10/2021).

Baca juga: 3 YouTuber Indonesia Viral dengan Konten Bagi-bagi Uang

Phesi menceritakan, menjadi seorang YouTuber berawal dari hobinya menonton YouTube.

Baca juga: Saat Akun YouTube Dalang Cilik Asal Yogyakarta Di-subscribe Sandiaga Uno…

 

Seringnya menonton video membuat Phesi tertarik untuk ikut mengunggah video di platform tersebut.

Namun, saat itu Phesi belum mengetahui bahwa dari video-video yang diunggahnya di YouTube bisa menghasilkan uang.

“Sekitar tahun 2016 saya mulai posting video. Awalnya video dokumentasi aktivitas anak-anak saya dan saat itu belum tahu ada adsense YoTtube,” ujar Phesi.

Aktivitas menggungah video ini terus berlanjut. Konten yang di-upload semakin beragam.

Salah satunya video resep masakan. Ternyata, video tersebut mendapat respons yang sangat baik. Penonton terus meningkat dan mulai terlihat dolar bermunculan.

Setelah tahu video YouTube bisa dikaitkan dengan adsense untuk menghasilkan uang, Phesi semakin bersemangat untuk terus menggungah video terutama video resep-resep masakan.

Editing sederhana

Phesi memiliki keterampilan yang sangat minim dalam dunia fotografi dan videografi, sehingga video yang diunggah hanya melalui proses penyuntingan yang sangat sederhana.

“Kalau liat video saya dulu itu malu sekali, mana hanya direkam pake kamera itu pun suka goyang-goyang,” katanya sembari tertawa.

Namun, Phesi tidak menyerah, dia terus belajar. Menurutnya, sumber ilmu untuk mengetahui adsense, memproduksi video yang baik, dan mengelola YouTube bertebaran di mana pun. Tinggal mau atau tidak untuk belajar.

Keinginan dan kemauan Phesi untuk mempelajari proses penyuntingan pelan-pelan berbuah manis.

Kualitas editing videonya semakin membaik dan menjadi rapi. Subcriber pun terus meningkat berbanding lurus dengan dolar yang didapat.

“Saya ingat sekali gaji pertama saya di YouTube waktu itu sekitar Rp 3 juta lebih yang saya kumpulkan selama beberapa bulan. Setelah itu, setiap bulannya saya rutin mendapat surat cinta pencairan gaji dari Google adsense,” ujar Phesi.

Selain dari adsense, Phesi juga mendapatkan kontrak ekslusif semua brand alat eletronik yang digunakannya saat membuat video.

 

“Ya, pendapatannya lumayan. Sekarang saya bisa banyak menabung serta menyiapkan rencana pendidikan anak-anak sambil sesekali liburan,” kata Phesi singkat.

Phesi mengatakan, YouTube tidak hanya memberinya keuntungan secara ekonomi, tetapi juga memberi banyak pengalaman.

Keberhasilannya mengelola channel YouTube membuatnya sering diundang untuk berbagi pengalaman menjadi seorang konten kreator.

Ia kerap diundang menjadi pemateri, baik skala lokal dan nasional.

Khususnya di Bengkulu, Phesi banyak menginspirasi para pemuda dan juga ibu-ibu rumah tangga untuk mengelola YouTube.

Para ibu rumah tangga sekarang mengikuti jejaknya dan sukses menjadi YouTuber.

“Beberapa ibu rumah tangga dan anak muda yang awalnya bingung tidak ada penghasilan. Saya kumpulin, ajarin nge-YouTube, lalu mereka sekarang juga sukses dan gaji mereka juga sudah puluhan juta. Tidak lama sekitar enam bulan mereka udah tarik gaji dari Google,” ujar Phesi sambil tertawa.

Bagi Phesi, melihat rekan-rekannya sukses merupakan sebuah keberhasilan yang nilainya lebih dari uang.

Ilmu yang dia berikan dapat bermanfaat bagi orang banyak, terutama bagi mereka yang telah sukses.

Ada trik khusus mendapatkan 555.000 subscriber?

Phesi mengaku tidak memiliki trik khusus untuk menjadi YouTuber dan mendapatkan 555.000 subscriber.

Menurut Pheri, yang terpenting adalah kemauan untu belajar serta konsistensi.

Seiring waktu, seorang konten kreator akan menemukan sendiri apa yang baik untuk channel YouTube-nya.

“Karena setiap channel memiliki konten yang berbeda sehingga memiliki penonton yang berbeda. Apalagi perkembangan konten dan selera penonton di medsos itu berubahnya cepat sekali, jadi tidak ada standar baku. Terpenting itu kemauan untuk terus belajar dan konsisten mengupload video,” ujar Phesi.

Ingin terus menjad YouTuber?

Phesi mengatakan, selama YouTube masih ada, dia akan terus menggunggah video.

Namun, untuk berjaga-jaga, Phesi mulai menjajal beberapa platform media sosial lain.

“Kita tetap harus mengikuti perkembangan zaman, makanya saya sekarang mulai menjajal platform medsos lain,” ucap Phesi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Air Terjun Lubuk Hitam di Padang: Daya Tarik, Keindahan, dan Rute

Air Terjun Lubuk Hitam di Padang: Daya Tarik, Keindahan, dan Rute

Regional
Motif Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Pelaku Terlanjur Malu

Motif Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Pelaku Terlanjur Malu

Regional
Nasib Pilu Siswi SMP Diperkosa Ayah Kandung Usai Mengadu Dicabuli Kekasihnya

Nasib Pilu Siswi SMP Diperkosa Ayah Kandung Usai Mengadu Dicabuli Kekasihnya

Regional
Viral, Video Bocah 5 Tahun Kemudikan Mobil PLN, Ini Kejadian Sebenarnya

Viral, Video Bocah 5 Tahun Kemudikan Mobil PLN, Ini Kejadian Sebenarnya

Regional
Detik-detik TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Hasil Kerja 9 Tahun di Hongkong

Detik-detik TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Hasil Kerja 9 Tahun di Hongkong

Regional
Menanti Pemekaran Indramayu Barat, Antara Mimpi dan Nyata

Menanti Pemekaran Indramayu Barat, Antara Mimpi dan Nyata

Regional
Pelaku Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Ditangkap, Sempat Kabur ke Ngawi

Pelaku Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Ditangkap, Sempat Kabur ke Ngawi

Regional
Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah, PJ Walikota Tanjungpinang Belum Diperiksa

Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah, PJ Walikota Tanjungpinang Belum Diperiksa

Regional
Anggota Timses di NTT Jadi Buron Usai Diduga Terlibat Politik Uang

Anggota Timses di NTT Jadi Buron Usai Diduga Terlibat Politik Uang

Regional
Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Regional
Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Regional
Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Regional
Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Regional
Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com