Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] 11 Siswa Tewas Saat Susur Sungai | 4 Bus Terlibat Kecelakaan Beruntun di Tol

Kompas.com - 17/10/2021, 06:05 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Susur sungai yang dilakukan oleh siswa MTs Harapan Baru Cijantung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, berakhir dengan duka.

Sebanyak sebelas siswa terenggut nyawanya saat melakukan kegiatan tersebut.

Peristiwa ini terjadi Sungai Cileueur, tepatnya di Dusun Wetan RT 01/RW 01, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (15/10/2021) sore.

Berita populer lainnya adalah seputar empat bus terlibat kecelakaan beruntun di Tol Tangerang-Merak.

Insiden yang terjadi pada Sabtu (16/10/2021) pukul 08.30 WIB ini menewaskan sopir bernama H. Boto.

Kecelakaan ini juga mengakibatkan 19 orang mengalami luka-luka.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

1. Sebelas siswa MTs Harapan Baru tewas saat susur sungai

Petugas SAR evakuasi 11 jenazah siswa tenggelam di sungai Ciamis, Jumat (15/10/2021).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Petugas SAR evakuasi 11 jenazah siswa tenggelam di sungai Ciamis, Jumat (15/10/2021).

Sebanyak sebelas siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Harapan Baru tewas saat melakukan susur sungai.

Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengatakan, kegiatan kepramukaan ini diikuti oleh 150 siswa. Namun, usai kegiatan, hanya 139 anak yang kembali ke sekolah.

Susur sungai diadakan di Sungai Cileueur, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis.

Seluruh korban meninggal dunia ditemukan di satu titik, yaitu di muara.

"Ada guru yang kebetulan ikut menolong dan tenggelam. Sekarang masih dirawat," ujarnya, Jumat malam.

Baca selengkapnya: 11 Siswa MTs Harapan Baru Ciamis Tewas Saat Susur Sungai Kegiatan Pramuka

 

2. Kronologi 4 bus terlibat kecelakaan di Tol Tangerang-Merak

Proses evakuasi 4 bus yang terlibat kecelakaan beruntun di KM 69 Tol Tangerang-Merak, Sabtu (16/10/2021).Dokumen Polda Banten Proses evakuasi 4 bus yang terlibat kecelakaan beruntun di KM 69 Tol Tangerang-Merak, Sabtu (16/10/2021).

Sebanyak empat bus yang mengangkut rombongan peziarah mengalami kecelakaan beruntun di KM 69 Tol Tangerang-Merak, Sabtu (16/10/2021).

Kecelakaan ini melibatkan empat bus milik Perusahaan Otobus (PO) Komara. Keempat bus itu bernomor polisi A7516ZM, A7516ZA, A7517ZM, dan A7537ZA.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Kepolisian Derah (Polda) Banten AKBP Shinto Silitonga menjelaskan, bus awalnya melaju beriringan dari arah Jakarta menuju Merak.

Saat tiba di lokasi kejadian, bus pertama tiba-tiba mengurangi kecepatan.

Akan tetapi, bus kedua tidak mengantisipasi, sehingga menabrak bus pertama, dilanjutkan dengan bus ketiga dan keempat.

"Akibatnya, terdapat satu sopir bus yang meninggal dunia dan 19 orang lainnya luka-luka dan telah dievakuasi di Rumah Sakit Sari Asih, Serang," ucapnya, Sabtu.

Baca selengkapnya: 4 Bus Terlibat Kecelakaan Beruntun di Tol Tangerang-Merak, Sopir Tewas, Belasan Orang Luka-luka

3. Selamat dari tragedi susur sungai Ciamis usai ditegur pemancing

Petugas berdiri di samping sejumlah kantong jenazah korban siswa tenggelam di IGD RSUD Ciamis, Jawa Barat, Jumat (15/10/2021). Sebanyak 11 siswa MTS Harapan Baru yang mengikuti kegiatan pramuka susur sungai tewas tenggelam dan dua siswa kritis.ADENG BUSTOMI Petugas berdiri di samping sejumlah kantong jenazah korban siswa tenggelam di IGD RSUD Ciamis, Jawa Barat, Jumat (15/10/2021). Sebanyak 11 siswa MTS Harapan Baru yang mengikuti kegiatan pramuka susur sungai tewas tenggelam dan dua siswa kritis.

Susur sungai yang dilakukan 150 siswa MTs Harapan Baru, Ciamis, berubah menjadi tragedi.

Sebelas anak yang mengikuti kegiatan tersebut meninggal dunia akibat tenggelam.

Kegiatan ini dilakukan di Sungai Cileueur, yang berada di Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis.

Salah satu siswa, Farhan (12), menceritakan dirinya sebenarnya hendak mengikuti kegiatan tersebut.

Namun, Farhan justru memilih tidak mengikuti susur sungai usai ditegur oleh seorang pemancing.

"Kata tukang mancing, 'Jangan ke sana, tempatnya angker, jang'," tutur Farhan menirukan perkataan si pemancing, Sabtu.

Baca selengkapnya: Teguran dari Seorang Pemancing Membuat Farhan Selamat dari Tragedi Susur Sungai Ciamis

 

4. Atlet PON ungkapkan keindahan alam Papua

Pelari Jawa Barat M. Ramdhan Fitri (kiri) berpelukan dengan rekan-rekannya usai menang dalam final lari 4x400 meter estafet putra PON Papua di Stadion Atletik Mimika Sport Center, Kabupaten Mimika, Papua, Kamis (14/10/2021). Tim Jawa Barat meraih medali emas, sementara tim Jawa Timur meraih medali perak dan tim Jawa Tengah meraih medali perunggu. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom. 
ADITYA PRADANA PUTRA Pelari Jawa Barat M. Ramdhan Fitri (kiri) berpelukan dengan rekan-rekannya usai menang dalam final lari 4x400 meter estafet putra PON Papua di Stadion Atletik Mimika Sport Center, Kabupaten Mimika, Papua, Kamis (14/10/2021). Tim Jawa Barat meraih medali emas, sementara tim Jawa Timur meraih medali perak dan tim Jawa Tengah meraih medali perunggu. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.

Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang diselenggarakan di Papua sejak 2 Oktober 2021, resmi berakhir.

Sejumlah atlet yang berlaga dalam event tersebut mengaku kagum atas keindahan alam “Bumi Cenderawasih”.

Salah satu yang merasakannya adalah Jerry, atlet cabang olahraga bisbol asal Jawa Barat.

Ia mengaku terkesima oleh pemandangan Pegunungan Cycloop yang mengitari lapangan bisbol Marthen Indey, Sentani, Kabupaten Jayapura.

"Suasananya berbeda. Saya tak menyangka venue bisbol PON bisa punya pemandangan alam sebagus itu. Gunungnya terpampang di hadapan kita dan langitnya begitu bersih. Rasanya bukan seperti di Indonesia saja," ungkapnya.

Baca selengkapnya: PON XX 2021, Terima Kasih Papua, Torang Bisa!

5. Polisi pembanting mahasiswa terancam pasal berlapis

Brigadir Polisi berinisial NP (memgang mik) saat meminta maaf kepada pedemo yang dia banting berinisial FA (mengenakan masker biru) pada Rabu (13/10/2021). NP membanting pedemo itu saat FA melakukan aksi demo di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Rabu.(istimewa) Brigadir Polisi berinisial NP (memgang mik) saat meminta maaf kepada pedemo yang dia banting berinisial FA (mengenakan masker biru) pada Rabu (13/10/2021). NP membanting pedemo itu saat FA melakukan aksi demo di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Rabu.

Brigadir NP, oknum polisi yang membanting mahasiswa berinisial MFA, terancam dijatuhi pasal berlapis.

Sebelumnya, pada Rabu (13/10/2021), NP yang sedang mengamankan unjuk rasa di depan Kantor Bupati Tangerang, Banten, tampak membanting MFA.

Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga menyampaikan, pasal berlapis itu dikenakan kepada NP seusai penyidik Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Banten menemukan sejumlah fakta.

"Dari hasil pemeriksaan Brigadir NP, maka Bid Propam Polda Banten menggunakan persangkaan pasal berlapis sesuai dengan aturan internal kepolisian," bebernya, Jumat (15/10/2021).

Shinto menambahkan, dengan dikenakannya lebih dari dua pasal, Brigadir NP terancam sanksi yang lebih berat.

Baca selengkapnya: Brigadir NP, Polisi yang Banting Mahasiswa hingga Kejang-kejang, Terancam Dikenakan Pasal Berlapis

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha; Kontributor Pandeglang, Candra Nugraha; Kontributor Serang, Rasyid Ridho | Editor: David Oliver Purba, Pythag Kurniati, Rachmawati, Candra Setia Budi)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com