CIAMIS, KOMPAS.com - Pihak Madrasah Tsanawiyah (MTs) Harapan Baru Ponpes Cijantung Kabupaten Ciamis akhirnya memberikan keterangan resmi terkait kegiatan susur sungai ekstrakurikuler (ekskul) pramuka yang menewaskan 11 siswanya, Jumat (15/10/2021).
Kegiatan susur sungai ternyata rutin digelar setiap tahunnya dan diperuntukkan bagi siswa kelas VII yang baru masuk ekskul Pramuka di sekolah tersebut.
Baca juga: Kegiatan Susur Sungai Siswa MTs Harapan Baru Ciamis Ternyata Rutin Digelar Tiap Tahun
Humas MTs Harapan Baru Ciamis, Dendeu mengatakan, kegiatan itu disebut tadabur atau pengenalan lingkungan alam sekolah bagi siswa baru yang hendak menjadi anggota Pramuka.
Adapun rincian acaranya, menyusuri bantaran sungai dengan berjalan kaki sesuai tanda arah yang telah ditetapkan oleh panitia.
Jarak lokasi kejadian, sekitar dua kilometer di depan Jalan Raya Ciamis-Banjar atau lingkungan sekolah atau Ponpes Cijantung.
"Ini kegiatan rutin yang digelar di sekolah oleh ekstrakulikuler Pramuka sekolah. Judul acaranya tadabur atau pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru yang mau jadi anggota Pramuka atau Kepanduan," jelas Dendeu kepada wartawan, Sabtu (16/10/2021).
Baca juga: Pelajar SMP di Kota Tegal Gelar Sholat Gaib untuk Korban Susur Sungai di Ciamis
Dedeu mengemukakan, ada 185 orang peserta dalam kegiatan maut tersebut.
Ratusan orang itu terdiri dari siswa kelas VII 145 orang, guru pembimbing 12 orang, siswa kelas IX sebagai pembina adik kelasnya 13 orang, dan kakak kelas tingkat MAN atau setara SMA sebanyak 15 orang.
Di antara ratusan peserta, 11 orang dinyatakan meninggal dunia.
"Jadi betul sesuai dengan yang kita sampaikan ke Kemenag bahwa jumlah korban seluruhnya ada 13 orang. 11 meninggal dunia dan 2 selamat sedang dirawat di rumah sakit," tambah Dendeu.
Baca juga: Bukan Pertama Kali, Tragedi Susur Sungai Siswa SMP Pernah Terjadi Tahun 2020