KOMPAS.com - Dua klaster penularan Covid-19 muncul di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Klater tersebut berasal dari kegiatan senam dan tilik (menjenguk orang sakit).
Klaster senam muncul di Padukuhan Mbelan, Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon (kecamatan) Bambanglipuro. Sebanyak 14 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kemunculan klaster ini diketahui saat seorang warga melakukan tes Covid-19 sebelum pergi ke Kalimantan. Orang tersebut ternyata positif Covid-19.
Petugas lantas melakukan tracing kontak erat kepada keluarga pasien itu.
Baca juga: 9 Warga di Bantul Positif Covid-19, Berawal dari Ikut Senam Sehat
Kepala Puskesmas Bambanglipuro Tarsisius Glory menjelaskan, dari tracing itu diketahui bahwa ibu dan istri warga tersebut juga terinfeksi Covid-19.
Sang ibu ternyata sempat mengikuti senam sehat di kampungnya.
"Setelah dilakukan uji swab PCR oleh Puskesmas Bambanglipuro didapatkan enam warga yang ikut senam dinyatakan positif," ujarnya, Senin (11/10/2021).
Pada Kamis (14/10/2021), jumlah orang yang terkena Covid-19 dalam klaster senam ini sebanyak 14 orang.
Dari jumlah tersebut, tiga orang yang bergejala dirujuk ke Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 (RSLKC) Kapanewon Bambanglipuro.
Adapun yang lainnya menjalani isolasi mandiri karena tidak bergejala.
Baca juga: Jumlah Orang Terjangkit Covid-19 dari Klaster Senam di Bantul Bertambah Jadi 14
Kepala Urusan Perencanaan Kalurahan Srigading Sulistiantoro menuturkan, kasus ini muncul usai warga menjenguk tetangga yang sedang sakit.
Ternyata, orang yang dijenguk itu terinfeksi Covid-19, tetapi tidak bergejala.
"Ada sembilan warga positif Covid-19 usai menjenguk salah satu warga yang sakit. Nah, kebetulan yang dijenguk itu dirawat oleh keluarga di rumah, dan warga mengira hanya sakit biasa," ucapnya, Selasa (12/10/2021).
Pada Jumat (15/10/2021), dilaporkan ada penambahan dua orang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster tilik. Jadi, kini total yang terinfeksi Covid-19 sebanyak sebelas orang.
Baca juga: 9 Warga Bantul Terpapar Covid-19 Usai Jenguk Tetangga Sakit
Sebelumnya, sebanyak 22 orang telah menjalani tes swab PCR pada Kamis (14/10/2021).
"Kami mendapatkan laporan tambahan dua kasus dari klaster tilik dari Puskesmas Sanden," ungkap Lurah Srigading Prabawa Suganda, Sabtu (16/10/2021).
Walau tanpa gejala, kedua pasien tersebut dibawa ke Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bambanglipuro.
Kepala RSLKC Bambanglipuro sekaligus Kepala Puskesmas Bambanglipuro dr Tarsisius Glory menjelaskan, kedua pasien itu akan menjalani isolasi selama sepuluh hari sejak hasil swab keluar.
"Kondisi kesehatan bagus, dan tidak punya riwayat penyakit atau komorbid," bebernya.
Baca juga: Warga Bantul Terpapar Covid-19 dari Klaster Tilik Bertambah Jadi 11 Orang
Terkait munculnya dua klaster Covid-19 di Bantul, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengimbau masyarakat untuk tidak lelah dalam menghadapi Covid-19.
Selain itu, dia juga mengingatkan masyarakat agar terus mematuhi protokol kesehatan.
"Kita akan jaga, tetapi kalau masyarakat lelah kita (pemerintah) juga lelah terus gimana. Tapi sebenarnya kita tidak boleh lelah pandemi masih belum berakhir," sebutnya, Jumat (15/10/2021).
Baca juga: Muncul 2 Klaster Baru, Level PPKM di DIY Berpotensi Belum Akan Turun
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Agus Budi Raharja menerangkan, adanya dua klaster ini, membuat Bupati Bantul bakal mengeluarkan surat edaran terkait dengan perkuatan tracing, testing, treatment, hingga penegakan aturan yang dilakukan oleh Tim Gakkum Covid-19.
"Surat edaran menyangkut perkuaran tracing, testing, treatment, penegakan aturan oleh Tim Gakkum hingga sosialisasi kepada masyarakat terkait Covid-19 seperti kesadaran untuk bersedia tes swab PCR jika masuk dalam daftar kontak erat," ungkapnya.
Baca juga: Muncul 3 Klaster Baru Covid-19 di DIY, Sultan HB X: Kita Tidak Boleh Lelah, Pandemi Belum Berakhir
Agus juga meminta kepada masyarakat supaya jangan terbawa euforia atas melandainya kasus Covid-19 di Indonesia.
"Meski kasus melandai, masyarakat tidak boleh kendor protokol kesehatan. Misalnya terus menggunakan masker," tuturnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono; Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Dony Aprian, Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.