Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lilitkan 1 Kg Sabu di Perut, Ini Kisah Sappeami, TKW 6 Anak yang Terancam Hukuman Mati di Malaysia

Kompas.com - 16/10/2021, 08:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sappeami (35), ibu rumah tangga yang memiliki 6 anak asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat terancam hukuman mati di Malaysia.

Warga Desa Landi Kanususuang, Kecamatan Bulo tersebut ditangkap Polisi Diraja Malayaia pada September 2021 karena menyelundupkan paket narkotika jenis sabu bersama dua pelaku lainnya.

Saat diperiksa terdapat paket sabu yang dililitkan di perut Sappeami. Saat ditangkap, ia sedang perjalanan pulang ke Tanah Air melalui jalur laut.

Perempuan 35 tahun itu dijanjikan Rp 100 juta jika bisa menyelundupkan paket sabu ke Indonesia.

Baca juga: Harapan Keluarga TKW Asal Sulbar yang Terancam Hukuman Mati di Malaysia

Butuh uang untuk pulang kampung

Sappeami ke Malaysia bersama suami dan dua anaknya sejak dua tahun yang lalu.

Sementara empat anak lainnya tinggal di Polewali Mandar bersama Rotan (56) dan Bicci (55), orangtua Sappeami.

Mereka berangkat ke Malaysia melalui jalur tak resmi atau ilegal. Sappeami dan suaminya bekerja sebagaui buruh di perkebunan sawit.

Kepada polisi, Sappeami mengaku nekat melakukan kejahatan itu karena butuh untuk biaya pulang kampung ke Polewali Mandar.

Sementara upahnya bekerja sebagau buruh sawit di Malaysia belum ia terima.

Baca juga: Ibu 6 Anak Terancam Hukuman Mati di Malaysia, TKW Ilegal Tergiur Upah Besar untuk Pulang

Keluarga berharap Sappeami pulang ke Tanah Air

Ilustrasi perempuan ditahan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi perempuan ditahan.
Ibu Sappeami, Bicci mengaku mendapatkan informasi terkait anaknya setelah dihubungi polisi Malaysia.

Ia sendiri tak mengetahui jalur pendampingi hukum untuk membela anaknya yang sedang menghadapi hukuman gantung di Malaysia.

“Kabarnya ditangkap polisi Malaysia karena mebawa sabu di perutnya. Kabar ini saya dapat pertama kali dari polisi Malaysia juga keluarga di sana. Keluarga bingung bagaimana cara membantu Sapeami untuk meringankan hukumannya,” kata Bicci, Rabu (13/10/2021).

Bicci mengatakan anaknya dimanfaatkan pelaku sindikat untuk membawa narkoba ke Indonesia.

Baca juga: Cerita Rokaya, TKW di Irak yang Minta Dipulangkan ke Indonesia, Nyaris Buta dan Tetap Disuruh Bekerja

"Ada orang yang titip, kalau bisa lolos akan dikasih uang ratusan juta, " ujar Bicci sambil mengusap air matanya saat ditemui wartawan, Senin (11/10/2021).

"Pada saat itu memang butuh uang untuk pulang karena belum dapat gaji, " ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Cekcok Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Cekcok Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Regional
Ayah Perkosa Anak Kandung Sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Ayah Perkosa Anak Kandung Sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Regional
Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut 'Bakdo Kupat'

Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut "Bakdo Kupat"

Regional
Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Regional
Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Regional
Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Regional
Jeffri Kaget Kaus Merahnya Dipakai oleh Pembunuh Ibu dan Anak di Palembang, Diambil Pelaku dari Rumah Kosong

Jeffri Kaget Kaus Merahnya Dipakai oleh Pembunuh Ibu dan Anak di Palembang, Diambil Pelaku dari Rumah Kosong

Regional
Tradisi Sungkem Tlompak, Wujud Syukur Masyarakat Lereng Gunung Merbabu

Tradisi Sungkem Tlompak, Wujud Syukur Masyarakat Lereng Gunung Merbabu

Regional
Sepekan Setelah Lebaran, Harga Bawang Merah di Tingkat Petani Brebes Rp 50.000 per Kg

Sepekan Setelah Lebaran, Harga Bawang Merah di Tingkat Petani Brebes Rp 50.000 per Kg

Regional
Kronologi Ganda Bunuh Istri dan Anak Mantan Bos di Palembang gara-gara Gaji yang Dibayar Tak Sesuai

Kronologi Ganda Bunuh Istri dan Anak Mantan Bos di Palembang gara-gara Gaji yang Dibayar Tak Sesuai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com