"Saya sudah lihat ke lapangan dan konfirmasi ke sekolah walaupun baru sementara," kata Herdiat, kepada wartawan di RSUD Ciamis, Jumat malam.
"Yang kena musibah dinyatakan meninggal dunia ada 11 orang. Terdiri dari delapan laki-laki dan tiga perempuan," sambungnya.
Selain korban meninggal dua, ada dua korban yang saat ini dirawat di RSUD Ciamis. Salah seorang yang dirawat merupakan guru MTs Harapan Baru.
"Ada guru yang kebetulan ikut menolong dan tenggelam. Sekarang masih dirawat," ujarnya.
Baca juga: 11 dari 150 Siswa MTs Harapan Baru Ciamis Tewas Tenggelam Saat Susur Sungai Kegiatan Pramuka
Kata Herdiat, dari keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian, 11 siswa itu meninggal setelah terbawa arus yang tiba-tiba meluap.
Sejatinya, air di sungai itu relatif tenang. Namun, pada Jumat siang tiba-tiba ada arus kuat dari hulu ke muara sungai dan menyeret seluruh korban hingga tewas tenggelam.
"Memang kondisi airnya itu tenang, diduga 11 orang pelajar ini terbawa arus yang kuat dan menuju muara sungai," ungkapnya.
Herdiat mengatakan, lokasi para korban tenggelam merupakan muara dari dua aliran sungai.
Kata Herdiat, semua korban meninggal dunia ditemukan di satu titik, yakni di muara.
"SAR gabungan menemukan para korban berada di sana, semuanya," ungkapnya.
Baca juga: Tragedi Susur Sungai Ciamis, Air Meluap dari Hulu dan Sapu 11 Siswa MTs Harapan Baru hingga Tewas
Kepala Bidang Darurat dan Logistik BPBD Kabupaten Ciamis Memet Hikmat mengatakan, peristiwa itu bermula saat ada acara susur sungai ekstrakulikuler pramuka sekolah menyusuri sungai.
Kegiatan itu, sambungnya, dihadiri oleh siswa didampingi para guru sejak Jumat pagi.
Dari data pihak sekolah, sambungnya, ada 150 peserta yang ikut kegiatan ini. Sementara yang kembali berjumlah 139 orang.