Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dokter RS Terapung Unair Jalankan Misi ke 12 Pulau Kecil di Sumenep, Berantas Hoaks hingga Vaksinasi 3.000 Warga

Kompas.com - 16/10/2021, 06:13 WIB
Ghinan Salman,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) telah menjalankan misi "Madura Sadar Covid-19" atau yang dikenal Marco-19 selama satu bulan di 12 pulau yang terletak di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

RSTKA berlayar mengunjungi pulau-pulau kecil dan wilayah terluar di kepulauan Sumenep, Madura untuk mengedukasi warga tentang Covid-19 mulai 4 September hingga 4 Oktober 2021.

Sebanyak 12 pulau yang dikunjungi itu, yakni Pulau Sapudi, Pulau Raas, Pulau Kangean Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean Kecamatan Kangayan, Pulau Payerungan Besar, dan Pulau Pagerungan Kecil.

Baca juga: Bupati Pamekasan Bubarkan Vaksinasi dengan Cara Penyekatan Jalan, Sempat Didesak Ormas

RSTKA kemudian berlayar menuju Pulau Sapeken, Pulau Sepanjang Tanjung Kiaok, Pulau Gili Genting, Pulau Raja, Pulau Iyang, dan daratan Sumenep.

Selama satu bulan penuh, awak RSTKA yang terdiri dari 25 tenaga kesehatan dan enam awak kapal telah memberikan layanan kesehatan dan memberikan vaksinasi kepada 3.000 warga di 12 pulau tersebut.

Selain memberikan pelayanan kesehatan, RSTKA juga melakukan riset tentang pemahaman warga terhadap adanya Covid-19.

Baca juga: Usai Pandemi Covid-19, RSLI Surabaya Akan Jadi RS Pusat Otak, Jantung, dan Kanker

Persuasi Masyarakat untuk Vaksin

Direktur RSTKA dr Agus Harianto mengatakan, perlu kesabaran ekstra untuk bisa mempersuasi masyarakat di Madura yang sudah tercemar oleh informasi hoaks.

Oleh karena itu, para dokter dan relawan harus lebih dulu mendengarkan apa yang menjadi pegangan di masyarakat, terlebih soal Covid-19.

"Yang pertama kita mesti harus sabar. Harus mau mendengar. Karena di dalam berkomunikasi, sebagian besar orang itu lebih suka menyampaikan pikirannya dulu, pendapatnya, perasaannya dulu, dari pada mendengar," kata Agus kepada Kompas.com, Jumat (15/10/2021).

Dengan lebih banyak mendengarkan, kata Agus, para dokter dan relawan akan lebih mudah untuk membangun dialog dan mempersuasi masyarakat.

Menurut Agus, dialog dengan masyarakat itu bisa dilakukan secara situasional, yakni secara berkelompok maupun secara individu. Cara ini masing-masing punya keuntungan dan kerugian.

Dokter dan relawan Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) saat menjalankan misi Madura Sadar Covid-19 (Marco-19) selama satu bulan di 12 pulau yang terletak di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.DOK. RSTKA Dokter dan relawan Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) saat menjalankan misi Madura Sadar Covid-19 (Marco-19) selama satu bulan di 12 pulau yang terletak di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Jika dialog dalam rangka memberikan edukasi dan pengetahuan tentang Covid-19 dilakukan secara berkelompok, para dokter dan relawan bisa menyampaikan pesan ke lebih banyak orang.

"Tapi kalau misalnya sebagian besar masih menolak, itu mungkin pendekatannya harus mengarah ke individual. Prinsipnya sama, mendengar dulu, dialog, baru persuasi. Kalau dalam bahasa Madura, persuasi ini ngalak ateh (ambil hati)," ucap Agus.

Upaya untuk menyadarkan masyarakat kepulauan tentang bahaya Covid-19 dan pentingnya vaksinasi ini tidak bisa dilakukan sendiri.

Baca juga: Hasil Asesmen Kemenkes, 34 Daerah di Jatim Masuk Level 1, Tersisa 4 Daerah di Level 2

Berdasarkan pengalaman para dokter dan relawan RSTKA Unair, cara-cara persuasif kepada masyarakat kepulauan harus pula melibatkan stakeholder, seperti camat, kapolsek, danramil, dan sebagainya.

"Paling tidak, mereka bisa memberi pengaruh atau influencer bagi lingkungan sekitarnya. Begitu strategi yang kita pakai selama ini," kata Agus.

Agus menceritakan, upaya persuasi kepada masyarakat kepulauan yang cukup berhasil adalah saat berada Pulau Gili Iyang.

Pada awalnya, para dokter dan relawan sempat mendapat penolakan dari warga setempat saat melaksanakan vaksinasi.

Menurut dia, masyarakat di kepulauan itu perlu melihat terlebih dulu apakah suntikan vaksin itu bisa menyebabkan hal-hal negatif seperti yang mereka dengar selama ini.

"Nah, setelah ditunjukkan dan diperkuat dengan fakta, mereka akhirnya bersedia divaksin. Mungkin ini adalah salah satu cara yang harus diperkuat karena sebagian besar masyarakat itu melihat dulu," kata Agus.

Baca juga: DPRD Temukan Kejanggalan dalam Proyek Pembangunan Infrastruktur di Pamekasan

Lanjutkan Misi

RSTKA berencana melanjutkan misi untuk mengunjungi Pulau Masalembu, Pulau Masakambing, dan Pulau Karamian di kepulauan Sumenep pada November mendatang.

Saat ini, RSTKA masih mencoba mengumpulkan dana agar bisa melanjutkan misi tersebut. 

"Karamian ini lebih dekat ke Kalimantan Selatan sebenarnya. Tapi masih masuk wilayah Jawa Timur," ucapnya.

Sementara untuk Masalembu, menurut Agus, termasuk daerah yang sulit dijangkau karena faktor cuaca. Dari hasil konsultasi dengan kepala puskesmas setempat, mereka dianjurkan melakukan pelayaran pada akhir November.

Ia juga mengupayakan untuk mengirim tenaga dokter di tiga pulau tersebut.

Termasuk mengirim tenaga dokter di tiga kabupaten lain di Madura, yakni Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan, lantaran masih cukup bermasalah dalam hal percepatan vaksinasi.

Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) telah menjalankan misi Madura Sadar Covid-19 (Marco-19) selama satu bulan di 12 pulau yang terletak di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.DOK. RSTKA Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) telah menjalankan misi Madura Sadar Covid-19 (Marco-19) selama satu bulan di 12 pulau yang terletak di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

"Itu sebenarnya kita sedang mengupayakan. Selain nanti upaya yang kita lakukan, juga ada pemerintah daerah setempat atau Pemprov Jatim berkenan untuk menjadi penyelenggara atau pendukung dalam kegiatan persuasi vaksinasi ini," kata Agus.

"Persuasi bisa dilakukan juga di tiga kabupaten selain Sumenep, yaitu Bangkalan, Sampang dan Pamekasan. Ini dua rekomendasi hasil penelitian kita," imbuhnya.

Baca juga: PPKM Level 3, Kabupaten Madiun Mulai Tahapan Pilkades Serentak, Pemilihan Digelar 20 Desember

Problem cakupan vaksinasi di Madura ini dinilai perlu mendapat dukungan dan bantuan dari Dinas Kesehatan dan perguruan tinggi supaya masyarakat berkenan dilakukan vaksinasi.

Apalagi saat ini capaian vaksinasi menjadi penilaian level PPKM suatu daerah. 

"Karena sebenarnya, sampai sekarang kan problem vaksinasi yang memenuhi penilaian status Covid-19 wilayah, karena dipengaruhi oleh pandangan aglomerasi dengan adanya Bangkalan yang cakupan vaksinasinya masih rendah," tutur Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Regional
Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Regional
Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Regional
Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi D.i. Yogyakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi D.i. Yogyakarta, 29 Maret 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com