Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Bunuh Istri Siri di Surabaya, Pria Ini Kabur Naik Bus lalu Menyerahkan Diri di Nganjuk

Kompas.com - 15/10/2021, 18:54 WIB
Usman Hadi ,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Seorang pria berinisial IA (48), warga Kabupaten Lamongan, diduga tega membunuh istri sirinya berinisial J (46), pada Jumat (15/10/2021) pagi.

IA membunuh istri sirinya di dalam gudang Perum Tirto Agung, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya. Selama ini, pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan itu memang tinggal serumah di gudang itu.

Setelah membunuh istrinya, IA kabur menggunakan bus ke tanah kelahirannya, Kabupaten Nganjuk. Tiba di Nganjuk, ia berubah pikiran dan menyerahkan diri ke polisi.

“Awalnya dia dari TKP naik ojek, kemudian turun di (Terminal) Bungurasih naik bus,” jelas Kapolsek Bagor AKP Tommi Hermanto di Nganjuk, Jumat (15/10/2021).

Setelah tiba di Terminal Nganjuk, pria itu menaiki bus menuju kantor polisi.

“Dia turun dulu di Terminal (Nganjuk), kemudian melanjutkan naik bus lagi baru turun ke depan mako (Polsek Bagor), enggak kemana-mana,” lanjut Tommi.

Baca juga: Vaksin Corner Diluncurkan di Royal Plaza Surabaya, Kuota 300 Orang Per Hari

Tommi menjelaskan, IA tiba di Mapolsek Bagor sekitar pukul 11.30 WIB. Kepada polisi, IA mengaku telah membunuh istri sirinya di Rungkut, Surabaya, pagi tadi.

“Awalnya kita tidak percaya dengan pengakuan, tapi melihat gelagat dia yang sangat menyesali perbuatannya kita laksanakan kroscek ke Polsek Rungkut,” tutur Tommi.

Mendapati pengakuan itu, polisi mengecek informasi tersebut ke Polsek Rungkut, Surabaya.

“Dan dari hasil kroscek dengan Polsek Rungkut, kami mendapatkan kejelasan bahwa benar dengan alamat yang kami sebutkan tadi, Rungkut Surabaya, tadi pagi telah terjadi tindak pidana pembunuhan,” sambung dia.

Tommi menyebutkan, IA membunuh istrinya pada pukul 07.00 WIB. IA nekat membunuh istrinya karena menduga korban telah selingkuh dengan pria lain.

“Kemudian terjadi cekcok pertengkaran fisik antara kedua belah pihak, yang laki-laki memukul, yang perempuan ikut memukul. Karena emosi, kemudian pelaku ini mengambil sebatang besi (pleser),” jelas Tommi.

 

Saat pertengkaran itu, IA memukul kepala bagian belakang korban dengan besi sebanyak tiga kali. Korban langsung terkapar. Melihat istrinya tidak berdaya, IA melarikan diri.

“Berdasarkan pengakuan pelaku ya, dia di dalam perjalanan melarikan diri itu untuk menyelamatkan diri. Begitu sampai di wilayah Nganjuk berubah pikiran dia untuk menyerahkan diri saja kepada pihak kepolisian,” ujarnya.

Tommi tak tahu alasan IA menyerahkan diri ke Polsek Bagor. Namun, Tommi memastikan, Nganjuk merupakan tanah kelahiran IA. 

Baca juga: Pabrik Pupuk yang Diprotes Warga Nganjuk Akhirnya Minta Maaf, Produksi Dihentikan Sementara

Salah satu saudara IA tinggal di Kecamatan Berbek, Nganjuk.

“Memang awalnya kan (IA) mau ke keluarganya, tapi dia mikir-mikir akhirnya tidak jadi,” ungkap Tommi.

Untuk menindaklanjuti penyerahan diri IA, Polsek Bagor langsung berkoordinasi dengan Polsek Rungkut Kota Surabaya. Setelah itu, polisi dari Surabaya menjemput IA di Polsek Bagor siang tadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat Sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat Sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com