WONOGIRI, KOMPAS.com - Bupati Wonogiri Joko Sutopo menyatakan keberadaan pinjaman online (pinjol) sangat menimbulkan traumatik bagi warganya.
Terlebih beberapa waktu lalu ada satu warganya nekat bunuh diri karena tak kuat menghadapi teror dari debt collector perusahaan pinjol.
“Keberadaan pinjol sangat menimbulkan traumatik bagi masyarakat kita. Karena tidak terukur. Bagaimana bisa dijadikan opsi (pinjaman), potongan saja sudah 12 persen. Belum bunganya. Ini bukan jadi solusi. Tapi para pihak yang bersinggungan berada pada kondisi yang sangat memprihatinkan,” ujar Jekek sapaan akrab Joko Sutopo kepada Kompas.com, Jumat (15/10/2021).
Jekek menyatakan, realitas saat ini masih banyak warganya yang belum paham apa itu pinjol.
Fakta di lapangan ada pinjol hingga bank plecit yang menjadi potret dan tantangan bagi Pemkab Wonogiri untuk memberikan pendampingan kepada warga.
Untuk itu, ia meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan aturan atau rekomendasi agar pemerintah daerah bisa menindak pinjol dan bank plecit yang keberadaannya meresahkan warga.
Aturan itu menjadi penting, agar pemerintah daerah memiliki legalitas dalam menindak pinjol dan bank plecit yang beroperasi di Kabupaten Wonogiri.
“Kami minta kepada OJK ada rekomendasi khusus tehadap langkah-langkah bisa kami lakukan dari aspek peraturannya. Dengan demikian masyarakat kami dapat terhindar dari jeratan pinjol, bank rentenir atau bank harian alias bank plecit ini,” ungkap Jekek.
Lantaran belum ada aturan resmi dari OJK, ia hanya bisa mengedukasi kepada masyarakat sebisa mungkin tidak berurusan dengan pinjol.
“Ada KUR dan produk lain itu bisa dijadikan solusi dan bisa dipertanggungjawabkan,” jelas Jekek.
Menyoal warganya yang meninggal bunuh diri akibat diteror pinjol, Jekek menuturkan, kondisi sebagai bentuk tekanan dan intimidasi yang semestinya tidak dilakukan lembaga-lembaga keuangan.
“Masa aktivitas yang menunjukkan arogansi seperti itu. Dan itu sangat tidak dibenarkan,” kata Jekek.
Baca juga: Satgas Anti Rentenir Kota Bandung Terima Ribuan Aduan Terkait Pinjol
Jekek menambahkan, sejatinya Pemkab Wonogiri memiliki PT BPR BKK yang memberikan fasilitas kredit tanpa jaminan bagi pelaku ekonomi riil.
“Kita sudah ada kredit mentari. Tanpa jaminan, cukup pelaku ekonomi riil ada umkm ada lapaknya itu bisa kita salurkan. Bahkan pinjaman itu bisa digunakan untuk hutan di bank plecit,” jelas Jekek.
Saat ini pinjaman kredit mentari sudah tersalurkan bagi pelaku UMKM sekitar Rp 4 miliar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.