Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantau Kualitas Air, DLH Lamongan Luncurkan Aplikasi Onlimo

Kompas.com - 15/10/2021, 15:41 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Untuk memantau kualitas air yang ada di Kabupaten Lamongan, Pemkab melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lamongan melakukan terobosan dengan meluncurkan onlimo.

Perangkat ini ditempatkan di Desa Parengan, Kecamatan Maduran.

Baca juga: Kami Minta Pak Jokowi Tarik Aparat dan Petugas BWS, Hidup Mati Kami Sudah di Sini

Onlimo merupakan sistem yang mampu menyajikan data kualitas air secara real time dan kontinu selama 24 jam.

Fungsinya, untuk memantau kualitas air secara berkelanjutan, otomatis, dan online. Sistem ini diharapkan, bakal membuat kualitas air yang ada di Lamongan dapat tetap terjaga.

"Ini adalah implementasi dari apa yang akan kita kembangkan ke depannya, yakni digitalisasi layanan publik. Saya menyambut baik, menyambut gembira aplikasi ini, beberapa kegiatan lain dan inovasi-inovasi yang dikembangkan Dinas Lingkungan Hidup," ujar Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat peluncuran di Alun-alun Lamongan, Jumat (15/10/2021).

Baca juga: Eksplorasi Kapal Van der Wijck di Perairan Lamongan Kembali Dilanjutkan

Mengenal perangkat Onlimo

Adapun perangkat onlimo terdiri dari unit sensor otomatis, dilengkapi alat pembersih sensor yang mampu menganalisis 11 parameter kualitas air.

Mulai dari BOD, COD, DO, pH, Nitrate, TSS, TDS, conductivity, salinity, turbidity hingga Ammonium.

Selain itu, perangkat onlimo juga dilengkapi dengan data logger dan telemetri system untuk menyimpan data dan sensor.

Adapun sumber energi berupa panel surya, dan pusat data yang terdiri dari PC dan smart TV.

"Onlimo alat yang dipasang di Bengawan Solo. Dengan alat ini kita bisa secara real time melihat 11 parameter uji kualitas air," tutur Kepala DLH Lamongan, Anang Taufik.

Baca juga: 6 Atlet Lamongan Perkuat Jatim di PON XX Papua, 2 Berhasil Sumbang Emas

 

Ilustrasi data scienceDok. Shutterstock By metamorworks Ilustrasi data science
Terhubung dengan data Kementerian LHK

Anang menjelaskan, perangkat onlimo yang dipasang untuk mengetahui kualitas air di Bengawan Solo ini tidak hanya berlaku untuk lingkup lokal Lamongan.

Namun aplikasi ini juga langsung terhubung dengan database yang ada di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Alat ini juga terkoneksi dengan KLHK, sehingga mereka bisa tahu kondisi air di Bengawan Solo secara real time," ucap Anang.

Baca juga: Atlet Motocross Lamongan Raih Emas di PON Papua, Orangtua: Tidak Ada Perjuangan yang Mengkhianati Hasil

Pada kesempatan yang sama, DLH Lamongan juga memperkenalkan aplikasi Sipola.

Aplikasi ini difungsikan untuk mengidentifikasi jenis pohon, manfaat dan jumlahnya di Lamongan

Aplikasi ini, didukung dengan sistem penamaan pohon menggunakan barcode.

"Hal tersebut akan memudahkan identifikasi jenis dan jumlah tanaman yang ada di Kabupaten Lamongan. Sementara Sipola ini dipasang di alun-alun Lamongan, namun ke depan akan dikembangkan di taman kota lainnya," kata Anang.

Selain itu, Pemkab dan DLH Lamongan juga memasang informasi mengenai kualitas udara di 16 titik.

Salah satu titik yang dipilih adalah Alun-alun Lamongan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com