Anang menjelaskan, perangkat onlimo yang dipasang untuk mengetahui kualitas air di Bengawan Solo ini tidak hanya berlaku untuk lingkup lokal Lamongan.
Namun aplikasi ini juga langsung terhubung dengan database yang ada di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Alat ini juga terkoneksi dengan KLHK, sehingga mereka bisa tahu kondisi air di Bengawan Solo secara real time," ucap Anang.
Pada kesempatan yang sama, DLH Lamongan juga memperkenalkan aplikasi Sipola.
Aplikasi ini difungsikan untuk mengidentifikasi jenis pohon, manfaat dan jumlahnya di Lamongan
Aplikasi ini, didukung dengan sistem penamaan pohon menggunakan barcode.
"Hal tersebut akan memudahkan identifikasi jenis dan jumlah tanaman yang ada di Kabupaten Lamongan. Sementara Sipola ini dipasang di alun-alun Lamongan, namun ke depan akan dikembangkan di taman kota lainnya," kata Anang.
Selain itu, Pemkab dan DLH Lamongan juga memasang informasi mengenai kualitas udara di 16 titik.
Salah satu titik yang dipilih adalah Alun-alun Lamongan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.