Sadar setelah baca berita
Dari pemberitaan Kompas.com, tertanggal 30 Mei 2021 ternyata berita vaksin bisa menyebabkan kematian adalah hoaks.
"Saya baca di Kompas.com, itu ternyata hoaks. Akhirnya saya dan teman sepakat untuk divaksin hari ini," kata Andri.
Setelah mendapatkan informasi yang benar itu, Andri akhirnya meminta izin ke orangtuanya untuk ikut vaksin.
"Saya minta izin ke papa dan mama. Mereka mengizinkan dan saya ikut vaksin hari ini," kata Andri.
Andri mengakui vaksinasi hampir sama dengan suntik biasa sehingga tidak terasa sakit.
"Seperti disuntik biasa saja. Seperti digigit semut," kata Andri.
Jangan termakan hoaks
Kepala BIN Sumbar Hendra menyebutkan selama ini masyarakat masih termakan berita bohong tentang vaksin.
Maka itu diimbau kepada masyarakat agar dapat bijak dan tidak terprovokasi berita bohong.
"Jangan terpengaruh berita hoaks, mari melaksanakan vaksinasi. Jangan sampai datang gelombang ketiga di Indonesia, khususnya di Kota Padang. Semoga level PPKM di daerah Sumbar semakin turun," kata Hendra.
Hendra menyebutkan kegiatan vaksinasi massal yang digelarnya dipusatkan di MAN 2 Padang yang diikuti 3.500 pelajar dan santri.
Mereka tersebar di sembilan sekolah, di antaranya MTs Thawalib, MAN 2, SMK 2, SMK 3, SMP 35, SMP 38, SMK 6, SMP 16 dan SMP 32 Padang.
Selain itu juga dilakukan vaksinasi secara "door to door" ke rumah-rumah warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.