SEMARANG, KOMPAS.com - Saat ini, pelonggaran dilakukan menyusul semakin menurunnya level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah daerah.
Epidemiolog Undip Semarang Ari Udijono mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk tidak abai meskipun angka kasus Covid-19 telah melandai.
"Pengalaman dari yang lalu, setelah terjadi penurunan maka akan ada pelonggaran dari pemerintah. Maka yang terjadi adalah masyarakat abai menjalankan prokes yang baik. Sehingga terjadi penularan atau transmisi baru," jelas Ari saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/10/2021).
Baca juga: Honor 174 Satgas Covid-19 Sultra Belum Dibayar 6 Bulan, Polisi Turun Tangan
Menurutnya, penanganan kasus Covid-19 di Indonesia masih belum merata sehingga belum semua daerah terkendali dengan baik.
Oleh karena itu, penularan virus masih dimungkinkan terjadi karena tingkat mobilitas masyarakat masih sangat tinggi.
"Katakan di Pulau Jawa sudah mulai lebih terkendali tapi di luar Jawa relatif masih belum. Di kota-kota besar mungkin sudah bisa dikendalikan dengan baik, sedangkan di daerah mungkin tidak ada informasi yang bagus sehingga pada waktu mobilitas terjadi transmisi," ungkap Ari.
Baca juga: 2,5 Juta Warga Sulsel Sudah Divaksin Covid-19 Dosis Pertama
Untuk itu, pemerintah diharapkan dapat memperketat peraturan guna menekan terjadinya penularan virus.
Masyarakat juga harus terus diedukasi agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas.
Dengan begitu, lonjakan kasus Covid-19 yang diprediksi akan terjadi pascalibur panjang akhir tahun dapat diantisipasi.
"Kekuatan pemerintah adalah pada peraturan. Sehingga saya yakin akan bisa dikendalikan walaupun nanti akan naik kemudian turun lagi. Jadi gelombang (lonjakan) itu akan seperti riak-riak saja. Andaikan naik itupun tidak setinggi bulan Juli lalu," ungkap Ari.
Selain itu, percepatan vaksinasi juga terus digencarkan untuk membentuk kekebalan sehingga dapat mencegah terjadinya penularan virus.
"Program pemerintah menggencarkan vaksinasi sangat bagus. Karena masyarakat yang sudah divaksin tubuhnya akan dapat mengendalikan virus sehingga tidak mudah terpapar," kata Ari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.