Eri menjelaskan bahwa secara garis besar, kebijakan di Kota Surabaya tahun depan berkisar pada dua hal penting, yaitu penuntasan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
Dalam penuntasan pandemi, Pemkot juga mencukupi intensif para tenaga kesehatan yang selama ini menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi.
"Kami juga konsen dalam pemulihan ekonomi, terutama di sektor UMKM, penanganan angkatan kerja yang terus bertambah, dan pembangunan infrastruktur serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan masyarakat," kata Eri.
Baca juga: Usai Pandemi Covid-19, RSLI Surabaya Akan Jadi RS Pusat Otak, Jantung, dan Kanker
Selain itu, ia juga menyampaikan beberapa pos belanja yang menjadi perhatian khusus Pemkot Surabaya dan DPRD Kota Surabaya.
Salah satunya dalam bidang pendidikan yang anggarannya di atas 20 persen.
Menurutnya, anggaran itu untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di tingkat SD dan SMP Negeri.
Kemudian, bantuan sekolah-sekolah swasta melalui BOPDA, termasuk pula pembelian seragam siswa-siswa yang masuk dalam Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
"Pemkot dan DPRD Surabaya juga sudah sepakat untuk mengalokasikan beasiswa untuk pelajar SMA/SMK yang tidak mampu. Yang mana beasiswa itu untuk membantu SPP dan pembelian seragam," ujar Eri.
Baca juga: Berdebat dengan Mahasiswa di Lombok Timur, Menteri Risma: Kamu Jangan Fitnah Aku, Ya
Eri juga yakin, berkat sinergi dan kolaborasi yang baik antara Pemkot Surabaya dan DPRD Kota Surabaya, APBD ini dapat disahkan tepat waktu pada 10 November nanti.
Ia juga yakin, sinergi dan kolaborasi membuat berbagai program yang telah disusun akan berjalan dengan maksimal dan tepat waktu.
"Pemkot dan DPRD juga sudah sepakat bahwa ke depan, kesejahteraan dan kebahagiaan warga Kota Surabaya menjadi fokus utama kami," tutur Eri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.