Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdebat dengan Mahasiswa di Lombok Timur, Menteri Risma: Kamu Jangan Fitnah Aku, Ya

Kompas.com - 14/10/2021, 17:49 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Adu mulut sempat terjadi antara Menteri Sosial Tri Rismaharini dengan mahasiswa di Lombok Timur, NTB.

Perdebatan itu terjadi ketika Risma berkunjung ke Lombok Timur, NTB pada Rabu (13/10/2021).

Kedatangan Risma langsung disambut unjuk rasa mahasiswa.

Dalam video yang beredar, Menteri Risma sempat meminta mahasiswa tidak memfitnahnya.

"Kamu jangan fitnah aku ya. Sebentar dengerin, kalau kamu berhak ngomong, aku juga berhak ngomong," kata Risma.

Hal itu kemudian dijawab oleh mahasiswa.

"Bukan fitnah, Bu. Tidak fitnah."

Dalam video itu juga tampak sejumlah mahasiswa berteriak ketika menyampaikan aspirasi pada Risma.

Petugas kepolisian dan Satpol PP pun akhirnya terjun dan berusaha melerai.

Baca juga: Video Viral Mensos Risma Adu Mulut dengan Mahasiswa di Lombok Timur soal Bansos, Ini Faktanya

Berdebat soal bantuan

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini DOK. Humas Kementerian Sosial Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini

Aksi keributan itu ternyata dipicu persoalan bantuan.

Mahasiswa tersebut memprotes Risma yang melakukan kunjungan ke tempat salah satu oknum supplier penyedia Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Lombok Timur.

Melansir Kompas TV, mahasiswa juga mempertanyakan oknum kepala desa yang menjadi pemasok komoditas bantuan.

Melihat kedatangannya disambut unjuk rasa, Risma justru mendatangi mahasiswa yang berteriak kepadanya.

Dia mengaku tidak tahu mengenai hal itu.

Risma pun menantang mahasiswa untuk memberikan data.

"Kalau enggak niat baik saya, ngapain saya ke sini. Itu yang pertama. Yang kedua, saya tidak tahu ini supplier atau tidak, saya menteri, tidak ngurusi ini. Yang ketiga, kalau Anda mau memperjuangkan silakan, data tak terima sekarang, tak tunggu," kata Risma.

Baca juga: Memukau, Siswa Berkebutuhan Khusus di Lombok Timur Sajikan Pertunjukan Wayang Botol

 

ilustrasi massaGetty Images/iStockphoto/champc ilustrasi massa
Penjelasan mahasiswa

Menanggapi permintaan Risma mengenai data, mahasiswa mengaku akan menyiapkannya.

Rohman Rofiqi, mahasiswa Universitas Gunung Rinjani membenarkan, saat itu ia menerobos rombongan Mensos demi menyampaikan dugaan persoalan bantuan sosial di Lombok Timur.

Rohman mengaku sebelumnya pernah menyampaikan aspirasi kepada Dinas Sosial Lombok Timur tetapi tidak mendapat jawaban yang memuaskan.

"Kebetulan momentum ini kita sampaikan kondisi sengkarut bantuan sosial di Lombok Timur ini ke Bu Risma," kata Rohman saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (14/10/2021).

Baca juga: Marah-marah Lagi, Risma Diminta Salurkan Energi untuk Fokus Benahi Data

Mengenai adu mulut yang terjadi saat bertemu Risma, menurutnya, hal itu terjadi karena situasi yang kurang kondusif.

Sehingga, dirinya harus bersuara keras agar aspirasi yang disampaikan terdengar.

"Kalau kami mengapresiasi kedatangan Bu Risma memang tipenya seperti itu, tapi kan positif tujuannya dan kedatangan untuk membenahi sengkarut bantuan sosial yang ada di Lombok Timur," jelas Rohman.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Mataram, Karnia Septia | Editor : Priska Sari Pratiwi), Kompas TV

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com