Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Budidaya Lobster Para Pelaku Wisata dan Mantan Nelayan "Illegal Fishing" di Banyuwangi

Kompas.com - 14/10/2021, 17:07 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Bekerja sama dengan kementerian

Selanjutnya, kelompoknya bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi (BPPP) Banyuwangi.

Hasil kajian yang dilakukan, Banyuwangi memiliki karakteristik dasar perairan yang didominasi pasir dengan gugusan terumbu karang yang terjaga.

Banyuwangi juga menjadi tempat singgah atau habitat yang cukup baik bagi lobster.

Maka dibuatlah enam keramba untuk budidaya pembesaran lobster.

Segmentasi budidaya yang dilakukan adalah pembesaran. Sehingga mereka menggunakan benih lobster muda dengan ukuran 5 sampai 7 gram untuk proses pemeliharaan.

Baca juga: Gagal Diselundupkan ke Jakarta, 19.000 Benih Lobster Dilepas ke Pelabuhan Tamperan Pacitan

Benih, kata Azis, diperoleh dari nelayan di kawasan Banyuwangi selatan.

Perairan Banyuwangi khususnya bagian selatan merupakan jalur penyebaran benih lobster, sehingga banyak ditemukan benih, baik yang bening lobster (BBL) maupun yang sudah berukuran 70 gram.

Selain itu, lobster merupakan biota laut yang berpindah-pindah tempat dan akan kembali ke habitat aslinya untuk memijah.

Sehingga Banyuwangi memiliki potensi yang cukup besar untuk budidaya pembesaran lobster karena memiliki potensi benih lobster baik lobster pasir, mutiara, bambu, batik, maupun kipas.

Azis mengatakan jenis lobster yang dibudidaya sebagian besar adalah lobster pasir.

Adapun keramba dasar dipilih karena menyesuaikan kondisi arus di selat Bali. Keramba ditenggelamkan dengan kedalaman 6 meter.

Baca juga: Polda Jateng Gagalkan Penyelundupan 9.000 Benih Lobster Senilai Rp 2,3 Miliar

Sistem ini merupakan metode budidaya lobster yang mudah diaplikasikan.

Metode ini cocok diterapkan pada perairan laut dengan intensitas arus serta gelombang permukaan yang kuat seperti Selat Bali.

Sehingga pemeliharaan lobster dilakukan di dasar perairan yang biasanya memiliki arus lebih tenang dibanding pada permukaan.

"Dasar perairan kan berpasir dan berkarang, bisa jadi tempat yang cukup baik dan sesuai dengan habitat asli lobster dan pertumbuhannya baik," kata Azis.

Berkembang baik

Rupanya pembesaran lobster ini berhasil dan berkembang. Dari enam keramba, kini sudah menjadi 20 keramba. Setiap keramba bisa berisi 400 ekor lobster.

Namun pada akhir September 2021, jumlah keramba yang masih berisi lobster tinggal tiga. Sebab setelah panen, ia mengaku kesulitan mendapatkan bibit akibat cuaca ekstrem.

"Biasanya banyak-banyaknya bibit itu di akhir bulan 10," katanya.

Azis menyebut kendala dalam budidaya sistem keramba dasar yakni dalam hal pemberian pakan karena harus menyelam terlebih dulu.

Untuk pakan, diberikan setiap hari menggunakan ikan rucah atau hasil tangkapan nelayan yang tak terjual, kerang hijau, dan keong mas yang didapat dari petani.

"Kami membelinya dengan harga sedikit murah," kata dia.

Baca juga: Bisa Hidup Sampai 100 Tahun, Ahli Temukan Cara Hitung Umur Lobster

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com