Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Polisi Banting Mahasiswa Saat Demo di Tangerang, Viral di Medsos, Kapolresta Minta Maaf

Kompas.com - 14/10/2021, 14:30 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang oknum polisi berinisial Brigadir NP, membanting seorang mahasiswa yang sedang melakukan aksi unjuk rasa di Kompleks Pemerintah Kabupaten Tangerang di Tigaraksa, Rabu (13/10/2021).

Diketahui, mahasiswa itu berinisial MAF.

Aksi oknum polisi membanting mahasiswa tersebut sempat viral di media sosial.

Setelah dibanting oknum polisi itu, MAF sempat kejang-kejang lalu dibawa ke rumah sakit dan kondisinya sudah membaik.

Usai kejadian itu, Brigadir NP meminta maaf kepada MAF.

Permintaan maaf juga disampaikan Kapolresta Tagerang dan Kapolda Banten.

Berikut faktanya yang Kompas.com rangkum:

1. Viral di media sosial

Ilustrasi media sosialKOMPAS.COM/Shutterstock Ilustrasi media sosial

Video oknum polisi membanting mahasiswa yang sedang berdemo viral di media sosial.

Diketahui, kejadian tersebut terjadi saat aksi unjuk rasa dalam rangka HUT ke-389 Kabupaten Tangerang, Rabu (13/10/2021).

Video aksi polisi membanting itu banyak diunggah oleh sejumlah akun pada platform Twitter.

Dalam video yang beredar, terlihat seorang aparat membawa satu mahasiswa dan mempiting lehernya lalu membanting tubuh mahasiswa itu ke trotoar.

Setelah itu, pria itu mengalami kejang-kejang saat tergeletak di lantai dan dikerumuni oleh sejumlah polisi lain.

Kapolres Kota Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro membenarkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Kata Wahyu, pria yang dibanting tersebut sudah dibawa ke rumah sakit dan dilakukan serangkaian pemeriksaan di sana.

"Sudah saya bawa ke RS Harapan Mulia untuk dilakukan pemeriksaan medis. Hasil rontgen kondisinya tidak ada fraktur (keretakan) dan kondisi baik," kata Wahyu saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Rabu.

Baca juga: Detik-detik Polisi Piting dan Banting Mahasiswa Pedemo di Tangerang ke Trotoar sampai Kejang-kejang

 

2. Dilakukan secara spontan

Ilustrasi.Shutterstock Ilustrasi.

Wahyu mengatakan, tindakan tersebut dilakukan secara spontan oleh anak buahnya saat melakukan pengamanan aksi unjuk rasa.

"Tindakan tersebut bersifat refleks dan tidak ada tujuan untuk mencelakai yang bersangkutan," kata Wahyu saat melakukan konferensi pers di Mapolresta Tangerang, Rabu petang.

Masih kata Wahyu, kepada oknum polisi itu telah dilakukan pemeriksaan oleh Propam Polri dan Bidpropam Polda Banten.

Dia juga menyampaikan, Kapoda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto akan menindak tegas oknum polisi tersebut bila melaksanakan pengamanan tidak sesuai SOP

"Bapak Kapolda Banten mengungkapkan, secara tegas akan menindak personel yang bertindak di luar SOP pengamanan dalam kejadian ini," kata Wahyu dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Soal Polisi Banting Mahasiswa Pedemo di Tangerang, Kapolresta: Tindakan Refleks, Tak Ada Tujuan Mencelakai

 

3. Kapolresta minta maaf usai anggotanya banting mahasiswa saat demo

Ilustrasi minta maafWebma Ilustrasi minta maaf
 

Atas peristiwa itu, Wahyu pun meminta maaf kepada mahasiswa tersebut atas tindakan yang dilakukan oleh anggotanya.

"Polda Banten dan saya sebagai Kapolresta Tangerang meminta maaf kepada saudara MFA yang mengalami tindakan kekerasan oleh oknum," ujarnya.

Sementara itu, Brigadir NP, oknum polisi yang membanting mahasiswa berinisial MFA saat melakukan aksi unjuk rasa di Kompleks Pemerintah Kabupaten Tangerang di Tigaraksa, juga meminta maaf atas perbuatannya.

Bukan itu saja, Brigadir NP juga siap bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan.

Permintaan maaf Brigadir NP dilakukan di Mapolresta Tangerang dan disaksikan Kapolresta Kota Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro dan ayah korban.

"Saya meminta maaf kepada Mas Fariz, atas perbuatan saya. Dan saya siap bertanggung jawab atas perbuatan saya. Sekali lagi saya meminta maaf atas berbuatan saya, kepada keluarga," kata Brigadir NP dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Banting Mahasiswa Saat Demo hingga Kejang-kejang, Brigadir NP: Saya Minta Maaf dan Bertanggung Jawab

 

4. Kondisi mahasiswa yang dibanting polisi saat demo sudah membaik

Ilustrasi rumah sakit (SHUTTERSTOCK).SHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit (SHUTTERSTOCK).

Terkait dengan kondisi korban, kata Wahyu, mahasiswa itu sudah dibawa ke rumah sakit dan dilakukan serangkaian pemeriksaan di RS Harapan Mulia.

"Sudah saya bawa ke RS Harapan Mulia untuk dilakukan pemeriksaan medis. Hasil rontgen kondisinya tidak ada fraktur (keretakan) dan kondisi baik," katanya.

Wahyu memastikan saat ini kondisi peserta aksi yang dibanting anggotanya sudah sehat dan dalam pemantauan tim medis.

"Dilakukan pengecekan berat tubuh, ronsen torak pemeriksaan fisik baik, kesadaran secara penuh, suhu 36,5, sudah diberikan obat-obatan dan vitamin. Ronsen otak besok diambil disaksikan rekan Himata," jelasnya.

Baca juga: Kondisi Terbaru Mahasiswa yang Kejang-kejang Usai Dibanting Polisi ke Trotoar

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Kontributor Banten, Acep Nazmudin | Editor: I Kadek Wira Aditya, David Oliver Purba)/Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com