KOMPAS.com- Pernikahan anak dari Ketua MUI di Kabupaten Buru Selatan, Maluku sempat menghebohkan masyarakat.
Pasalnya, sang pengantin perempuan masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Pernikahan siri tersebut ternyata berumur tak sampai satu bulan.
Sebab, orangtua pengantin perempuan akhirnya memutuskan membatalkannya.
Pernikahan tersebut adalah pernikahan NK, putri Ketua MUI Buru Selatan, Maluku, Ambo Intan Karate.
Remaja itu dinikahkan secara siri di usia sekitar 15 tahun.
NK diperistri oleh seorang ustaz asal Tangerang, Banten.
Adapun pernikahan digelar di rumah Ambo di Desa Labuang, Buru Selatan pada 29 September 2021.
Beberapa hari setelah pernikahan itu, para siswa dan guru SMP tempat NK bersekolah menggelar demonstrasi di Kantor Wilayah Kementerian Agama Buru Selatan dan DPRD Buru Selatan, Senin (4/10/2021).
Kepala SMP tempat NK bersekolah, Noho Lesilawang mengaku, siswanya itu masih di bawah umur ketika dinikahkan.
"Saat menikah beberapa waktu lalu usianya baru 15 tahun sembilan hari," kata Noho kepada Kompas.com melalui telepon, Sabtu (9/10/2021).
Beberapa hari sebelum pernikahan, sang ayah yang bernama Ambo sempat mendatanginya.
Ayah muridnya tersebut beralasan ingin memindahkan putrinya ke pesantren.
Dia juga menyampaikan ingin menikahkan putrinya dengan seorang tokoh agama.
Baca juga: Pernikahan Dini Siswi SMP di Buru Selatan, Begini Situasi Perkawinan Anak di Indonesia
Saat itu, Noho sebagai kepala sekolah tak bisa melarang.
"Karena itu hak orangtua, tapi saya arahkan kalau mau dipindahkan hubungi sekolah yang bersangkutan kalau mereka bersedia menerima, baru datangkan surat keterangan siap menerima baru kita bikin surat pindah,” ungkapnya.
Beberapa hari kemudian, NK rupanya benar-benar dinikahkan.
“Dia (NK) kawin di rumahnya di Labuang, orangtuanya sendiri yang menikahkan, yang membaca khutbah nikah itu KUA dari Kecamatan Leksula bukan dari Namrole,” ujarnya.
Para siswa dan guru memilih berunjuk rasa karena merasa keputusan orangtua NK dan KUA telah mempengaruhi murid lainnya.
“Kasus ini menjadi perhatian semua siswa di sekolah, mereka sangat merasa kehilangan begitu pun para guru, jadi saat dia dikawinkan oleh orangtuanya secara paksa itu sangat berpengaruh sekali kepada para siswa jadi inisiatif dari ketua OSIS dan siswa serta para guru kita langsung turun demo,” ungkapnya.
Baca juga: Ketua MUI Buru Selatan: Banyak Anak SMP yang Menikah, Kenapa Anak Saya yang Jadi Sorotan?