Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawal Sidang Kasus Kekerasan Seksual yang Dilakukan Dosen, Sejumlah Warga Demo di PN Jember

Kompas.com - 14/10/2021, 12:16 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JEMBER,KOMPAS.com - Sejumlah warga yang tergabung dalam koalisi tolak kekerasan seksual Jember menggelar aksi di Pengadilan Negeri (PN) Jember Kamis (14/10/2021). Mereka mengawal kasus kekerasan seksual yang dilakukan oknum dosen Universitas Jember terhadap anak di bawah umur.

Aksi digelar dengan membawa pamflet sebagai bentuk dukungan agar majelis hakim PN Jember memberikan rasa keadilan kepada korban. Selain itu, mengajak masyarakat agar turut mengawal kasus tersebut.

Baca juga: Melihat Mobil Jip Mini Rakitan Santri di Jember, Mirip Rubicon hingga Land Cruiser, Modal Rp 50 Juta Per Unit

Sidang kekerasan seksual tersebut sudah masuk agenda pemeriksaan terdakwa. Sejumlah aktivis turut mengawasi berlangsungnya sidang yang digelar secara tertutup itu dari luar.

Koordinator aksi, Trisna Dwi Yuni Aresta mengatakan, kasus kekerasan seksual berupa dugaan tindak pidana pencabulan telah menodai dunia pendidikan di Universitas Jember.

Terduga pelakunya adalah seorang dosen berinisial RH. Sedangkan korban merupakan keponakan pelaku yang masih anak di bawah umur.

"Kami telah kita kawal sejak April 2021 lalu. Sampai hari ini, pengawalan terhadap kasus ini tetap dilaksanakan untuk memastikan korban mendapatkan keadilan serta perlindungan dan pelaku mendapat hukuman yang sepantasnya," jelas Trisna di lokasi, Kamis.

Menurut Trisna, pelaku telah melanggar Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Pasal 82 Ayat (1) dan (2) yang merujuk pada Pasal 76 E Tentang Perlindungan Anak. Di dalamnya menyatakan bahwa setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, dipidana degan pidana penjara paling singkat lima tahun dan paling lama 15 tahun.

"Untuk tetap memastikan persidangan berlangsung dengan semestinya kita harus konsisten untuk mengawal serta mendukung hakim agar memberikan vonis yang berkeadilan bagi korban," tutur dia.

Oleh karena itu, Trisna mendukung penuh proses peradilan di Pengadilan Negeri Jember untuk terlaksana secara adil, terutama memberikan rasa keadilan bagi korban.

Mereka juga mendukung Majelis Hakim PN Jember untuk menjerat pelaku RH dengan UU Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014 sesuai dengan ketentuan Pasal 82 ayat (1) dan ayat (2).

Sementara itu, penasihat hukum terdakwa RH, Freddy Andreas Caesar ingin menggali fakta kebenaran dalam persidangan kasus tersebut.

Ia menilai, peradilan menganut asas praduga tak bersalah. Untuk itu, Sebelum pelaku diadili, seharusnya tidak menjustifikasi pelaku bersalah.

“Harus dibuktikan dulu sesuai dengan fakta dan aturan hukum yang ada,” terang dia.

Sebelumnya, kasus pelecehan seksual terjadi pada anak di bawah umur. Kasus itu terjadi sebanyak dua kali, yakni pada akhir Februari dan 26 Maret 2021.

Baca juga: Kreatif, Santri di Jember Rakit 4 Mobil Jip Mini, Modal Rp 50 Juta Per Unit

Kasus tersebut terungkap setelah pelaku menulis status di akun instagramnya. Ibu korban menanyakan hal tersebut sehingga terungkap.

Pelakunya adalah suami dari tante korban. Korban tinggal bersama tantenya sambil melanjutkan studi di salah satu sekolah di Jember sejak Juni 2019. Sedangkan orang tua korban sudah bercerai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com