Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Mobil Jip Mini Rakitan Santri di Jember, Mirip Rubicon hingga Land Cruiser, Modal Rp 50 Juta Per Unit

Kompas.com - 14/10/2021, 07:57 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Para Santri Ponpes Raudlotul Ulum di Desa Sumberwringin Kecamatan Sukowono membuat empat mobil jip mini.

Sehari-hari mobil tersebut digunakan untuk kegiatan di sekitar pesantren.

Lebar mobil tersebut hanya 104 sentimeter, tinggi 140 sentimeter dan panjang 230 sentimeter.

Meskipun kecil, mini jip itu bisa dikendarai oleh orang dewasa sebanyak dua orang. Mobil kreasi para santri tersebut seperti mini Rubicon, Land Cruiser hingga Jeep Willys.

Baca juga: Kreatif, Santri di Jember Rakit 4 Mobil Jip Mini, Modal Rp 50 Juta Per Unit

Per unit modal Rp 50 juta, dibuat 3 bulan

Pembuatan mobil jip mini itu tak bisa dilepaskan dari peran Gus Muhammad Nadif, salah seorang putra kiai yang hobi otomotif.

Gus Nadif yang juga pengurus pesantren mengaku sudah belajar otomotif sejak tahun 2000.

Saat itu setiap bertemu ddengan bengkel mobil, dia selalu berhenti untuk belajar. Ilmu tersebut kemudian ia praktikkan sendiri di rumah.

“Awalnya saya memang hobi otomotif, lalu saya ajak santri untuk ikut belajar,” kata Gus Nadif saat ditemui Kompas.com di pesantren, Rabu (13/10/2021).

Baca juga: Pemkab Jember Sediakan 5.000 Beasiswa bagi Mahasiswa, Ini Syaratnya...

Mobil Jeep mini buatan santri Ponpes Roudlotul Ulum di Kabupaten  Jember Kompas.com/Bagus Supriadi Mobil Jeep mini buatan santri Ponpes Roudlotul Ulum di Kabupaten Jember
Setelah menguasai ilmu otomotif, sekitar tahun 2017 ia pun mengajak santri yang memiliki bakat untuk mulai merakit mobil sendiri.

Saat itu hanya ada 3 santri yang mau merakit mobil. Pengerjaan dilakukan saat malam hari, usai para santri mengikuti kegiatan pesantren.

“Agar hobi saya tersalurkan dan bermanfaat untuk pondok, saya coba bikin sendiri dan ajak santri,” kata dia.

Baca juga: Sepi Peminat, Pendaftaran Lelang Jabatan 15 OPD Jember Diperpanjang

“Kami cari santri yang punya minat dan bakat untuk belajar,” tambah dia.

Untuk satu unit mobil diselesaikan dalam waktu 3 bulan. Dia mengaku, biaya membuat mobil itu memang cukup mahal.

“Kalau dari nol sampai jadi, modalnya bisa Rp 50 juta,” tambah dia. Sebab, semua komponen rakitan mobil itu masih harus dibeli, terutama mesin mobil, velg, pelat besi mobil dan lainnya.

Baca juga: Serapan APBD Jember Lambat, DPRD Geram, Bupati Minta ASN Tanda Tangani Surat Kesanggupan

Mobil Jeep mini karya santri salaf di Kabupaten Jember Kompas.com/ Dokumentasi Pesantren Mobil Jeep mini karya santri salaf di Kabupaten Jember
Manfaatkan limbah drum hingga limbah mobil

Ia mengatakan untuk membuat mobil jip mini, mereka memanfaatkan limbah drum dan juga limbah mobil.

“Kami ingin gali lagi potensi para santri, nanti bisa memanfaatkan limbah seperti drum maupun bangkai mobil karena lebih murah,” jelas dia.

Dia mencontohkan mobil jip mini mirip Rubicon menggunakan mesin dengan kapasitas 1.000 CC. Mesin dibeli dari mobil yang ada, kemudian dibongkar diambil mesinnya.

Baca juga: Soal Serapan APBD Minim, DPRD Jember: ASN yang Kerja Biasa-biasa Saja Lebih Baik Mundur

“Ini yang bukan buatan sendiri hanya mesin, selebihnya buatan santri,”ujar dia.

Melalui kreasi tersebut, pihaknya ingin menunjukkan bahwa santri juga memiliki kemampuan dalam berbagai bidang.

Tidak hanya menguasai ilmu agama dan kitab kuning, namun santri juga memiliki keterampilan lainnya.

Miliki ketrampilan

Gus Nadif berharap, para santri yang sudah selesai belajar di pesantren, bisa memiliki keterampilan.

Sebab santri salaf tersebut tidak mengenyam pendidikan di lembaga formal.

Diharapkan jika sudah pulang ke masyarakat, mereka bisa membuka bengkel sendiri. Menurutnya sudah ada beberapa santri yang turut bergabung untuk belajar otomotif.

Baca juga: Penyerapan APBD Jember Masih 60 Persen, Ini Langkah Bupati Hendy

Bahkan, pesantren salaf tersebut sudah mendirikan lembaga formal. Mulai dari Paud, MTs, MA hingga merintis perguruan tinggi.

“Alhamdulillah sekarang sudah ada tiga alumni yang buka bengkel,” tambah dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Supriadi | Editor : Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Regional
Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Regional
Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Regional
Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Regional
Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

Regional
Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang 'Malas'

Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang "Malas"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com