KEDIRI, KOMPAS.com - Perajin mahar atau mas kawin adalah salah satu profesi yang penting selain perias manten dalam suatu acara pernikahan.
Bidang kerja mereka adalah mengemas benda-benda mahar menjadi tampilan menarik sehingga indah dipandang.
Dengan bidang kerja itu, seorang perajin mahar otomatis harus terampil dan juga dituntut mempunyai jiwa seni, agar kreasinya bermutu tinggi.
Beberapa keterampilan yang berhubungan dengan kreasi mahar misalnya paper quilling, origami, hingga scrapbook.
Baca juga: Pekerja Proyek Bandara Kediri Temukan Burung Merak Hijau, Diserahkan ke BKSDA
Dista Rahayu, salah seorang perajin seni mahar asal Tuban mengatakan, kemampuan lainnya yang harus dipunyai oleh perajin mahar adalah bisa membaca arah pasar untuk menunjang sisi komersilnya.
"Harus tahu tren yang sedang berkembang pula," ujar Dista, pemilik akun Instagram @dracraft.id ini, Rabu (13/10/2021).
Mahar memang kerap menggunakan nominal uang untuk merepresentasikan angka-angka tertentu sebagai simbol perkawinan.
Namun, seiring waktu, penggunaan uang asli sebagai bahan kreasi mahar itu kini semakin ditinggalkan.
Sebab, kata Ustadus Sholihin pemilik akun @radzaahandicraft, penggunaan uang asli terbentur dengan aturan perundangan.
"Gantinya adalah semua pakai uang mainan," ujar perajin yang juga dosen UNISKA Kediri ini dalam suatu perbincangan awal Oktober 2021.
Andris (42) salah satu perajin kreasi mahar di Kota Kediri mengatakan, bidang ini memang membutuhkan kreativitas dan imajinasi.
Misalnya, dirinya pernah membuat sebuah kreasi mahar yang menggabungkan empat keahlian sekaligus.
Bahkan, pria yang membuka toko mahar di Jalan Patimura Kota Kediri ini juga kerap memanfaatkan barang limbah untuk menunjang kreativitasnya itu.
Dia menggunakan serat nanas sebagai hiasan ekor merak pada kreasi maharnya. Selain serat nanas juga jerami kering hingga dedaunan.
Baca juga: Seorang Wanita di Kediri Tewas Tertabrak Kereta Api, Sebelumnya Sempat Menghilang dari Rumah
Setidaknya dengan sentuhan kreativitas, bisa menambah nilai harga jual kreasi mahar sekaligus kepedulian pada isu lingkungan.
Untuk harga kreasi mahar bentuk merak dia banderol Rp 550.000 untuk ukuran 40cmx60cm serta Rp 750.000 untuk tambahan pasangan meraknya.
"Tapi untuk harga sebenarnya bergantung pada ukurannya," ujar Andris.
Bahkan tren penggunaan barang limbah itu, menurutnya semakin menguat belakangan ini.
Kreasi mahar kerap bersifat personal alias representasi pribadi dari masing-masing pemesannya. Kadang ada yang unik bahkan nyeleneh.
Dan itu yang membuat kreasi mahar penuh tantangan tetapi membuatnya terus berkembang.
Salah satunya adalah yang dialami oleh Najib, perajin asal Kayen Kidul Kabupaten Kediri. Dia mendapatkan pesanan berupa kreasi mahar bentuk logo sebuah game online.
"Mau enggak mau tetap dilayani," ujar pemilik Modern Wedding ini.
Baca juga: Mempelajari Aksara Jawa Kuno di Museum Airlangga Kediri
Pemesannya adalah warga luar pulau sehingga pengirimannya melalui paket. Ini juga sempat membuatnya khawatir dengan risiko rusak.
Kreasi yang berukuran 30x40 sentimeter itu dikerjakannya dalam jangka waktu sehari dan dia banderol Rp 300.000.
Para perajin mahar rupanya juga sadar betul keuntungan menghimpun diri.
Di wilayah Kediri misalnya, mereka membentuk wadah yang dinamai dengan Seniman Mahar Kediri (SMK).
Wadah itu mereka bentuk secara resmi pada 3 Oktober 2021 lalu di Kafe Maspu di lereng Gunung Klotok, Kota Kediri.
Anggotanya mencapai 65 orang yang berasal dari wilayah Kediri dan sekitarnya.
Dalam wadah itu mereka saling menguatkan dengan berbagi informasi hingga berbagi bahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.