KOMPAS.com - Getaran gempa 4,8 di Pacitan sempat terasa kuat di sejumlah wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Salah satunya warga di Gunungkidul.
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto menjelaskan, dirinya juga sempat mengaku kaget dengan getaran gempa itu.
Bahkan, lanjutnya, para tetangga sebagian besar berlarian keluar rumah.
Baca juga: Kesaksian Warga Saat Gempa 4,8 M Guncang Yogyakarta dan Sekitarnya
"Kaget, karena getaran cukup kuat. Di Pantai Baron tadi laporannya banyak warga yang merasakan," ucap Suris.
Dari informasi terbaru yang diterima Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantana mengatakan, gempa Pacitan itu membuat sebuah bangunan swalayan alami kerusakan.
Baca juga: Diguncang Gempa M 4,8, Dinding Toko Swalayan di Gunungkidul Retak
"Dampak gempa mengakibatkan dinding tembok atau dinding sebuah bangunan swalayan di Padukuhan Walik Angin Ngestirejo di beberapa titik mengalami keretakan," kata Biwara lewat pesan singkat, Rabu.
Dari hasil asesmen petugas BPBD DIY di lokasi, bangunan itu baru selesai dibangun sekitar delapan bulan lalu.
Lalu, petugas juga menemukan ada lima titik retak di toko swalayan tersebut.
"Dinding terdapat lima titik retakan rata rata panjang 5 meter vertikal," jelas dia
Sementara itu, sejumlah warga di Kota Yogyakarta juga mengaku merasakan getaran gempa. Kepanikan sempat terjadi dan sejumlah warga memilih keluar rumah hingga gempa mereda.
Baca juga: Diguncang Gempa M 4,8, Dinding Toko Swalayan di Gunungkidul Retak
"Kaget saja, rasanya seperti pusing ternyata gempa," kata Lutfiana (21), saat ditemui di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Rabu (13/10/2021).
"Paniknya karena orang-orang pada teriak. Tadi sempat mau keluar ruangan juga," tambahnya.
Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa ini bermagnitudo 4,8. Pusat gempa berada di 78 kilometer selatan Pacitan, Jawa Timur, dengan kedalaman 55 kilometer.
(Penulis: Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.