SAMARINDA, KOMPAS.com - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor memuji-muji kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di bawah pimpinan Firli Bahuri.
Isran mengaku bangga dan bahagia bukan karena dihadapan Firli, tapi ia benar-benar merasakan perwujudan dari kinerja KPK dalam hal pencegahan.
Isran dan Firli bertemu dalam dalam satu forum saat acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Antikorupsi di Balikpapan, Rabu (13/10/2021).
Baca juga: Penjelasan Pemprov Kaltim soal Isran Noor Sebut Jokowi Masuk Surga
Bimtek ini akan berlangsung dua hari sampai, hingga Kamis (14/10/2021), dengan jumlah 50 peserta dari berbagai kalangan.
"Saya pribadi acung dua jempol pada KPK karena lebih banyak melakukan kegiatan yang sifatnya pencegahan," ungkap Isran melalui keterangan tertulis Humas Setprov Kaltim, Rabu (13/10/2021).
Isran tidak mendetailkan upaya pencegahan yang ia maksud dari keberhasilan Firli.
Tapi, kata Isran, dua jempol tersebut atas perubahan kelembagaan, sistem kerja, hingga program kerja yang bagi Isran semakin.
"Kami menerima, sami'na waato'na (mendengar dan taat) atas bimbingan Bapak Ketua (Ketua KPK Firli Bahuri). Hidup ini, nikmati, syukuri, nikmati, syukuri, nikmati, syukuri, jangan merugikan orang lain dan negara," tutur Isran.
Baca juga: Jokowi Pindahkan Ibu Kota Negara ke Kaltim, Gubernur Isran Noor: Bapak Presiden Pasti Masuk Surga
Isran klaim, semua dari unsur Forkopimda di daerah sangat sepakat dan berusaha untuk kompak membuat suasana Kaltim nyaman, kondusif, dan memiliki moralitas tinggi.
"Bimbingan antikorupsi sangat diperlukan seperti saat sekarang ini," kata dia.
Laporan hasil survei Indeks Persepsi Korupsi di Kaltim oleh Pengadilan Tinggi Kaltim selama dua tahun terakhir menunjukan hasil positif yakni kategori bersih dari korupsi.
Namun, empat dari 10 indikator korupsi di Kaltim yang patut diwaspadai dan rawan terjadi yakni transaksi rahasia, biaya tambahan, hadiah dan perbuatan curang.
Firli Bahuri mengatakan, korupsi harus diberantas dari akar agar tak jadi budaya.
"Sehingga kami berupaya untuk mengubah budaya korupsi menjadi budaya antikorupsi," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.