MAKASSAR, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Irjen Merdisyam akhirnya buka suara soal dugaan pemerkosaan tiga anak di Luwu Timur.
Dia memastikan, polisi sudah bekerja secara maksimal dan sesuai prosedur dalam menyelidiki kasus tersebut.
Terduga korban disebut sudah menjalani pemeriksaan secara medis dan psikologis.
Baca juga: Penjelasan Polda Sulsel soal Peradangan Alat Vital Korban Dugaan Pemerkosaan di Luwu Timur
Selama pemeriksaan berlangsung, terduga korban juga didampingi ibunya dan petugas dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Luwu Timur.
Hanya saja, dari hasil laporan asesmen P2TP2A Luwu Timur, tidak ditemukan tanda trauma dari ketiga anak tersebut kepada ayahnya.
Bahkan, yang terjadi justru sebaliknya, ketiga anak tersebut terlihat sangat dekat dengan ayahnya.
Untuk memastikan hal itu, Merdisyam menyatakan, pemeriksaan bahkan dilakukan sampai dua kali.
Baca juga: Polisi: Ibu Korban Dugaan Pemerkosaan di Luwu Timur Batalkan Pemeriksaan Medis
Pertama di Puskesmas Malili dan kedua di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Hasil visum itu menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan seksual.
“Visum di Puskesmas Malili tidak ditemukan adanya kerusakan organ intim. Di Bhayangkara juga hasilnya sama dengan visum pertama. Tidak ada tanda-tanda kerusakan, tidak ada tanda kekerasan seksual,” kata Merdisyam saat dikonfirmasi, Rabu (13/10/2021).
Temuan itu yang menyebabkan kasus ini dihentikan penyelidikannya.
“Jadi kita harus lihat fakta hukum agar masyarakat tidak asal berasumsi,” jelasnya.