SAMARINDA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku senang berkunjung ke Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (12/10/2021).
Ia memuji Kaltim sebagai salah satu daerah yang terus berkembang. Tentu hal itu, kata dia, akan memicu banyak produk lokal muncul yang bisa dipasarkan secara global.
"Salah satunya komoditas lidi sawit itu," ungkap Luhut saat menghadiri acara Grand Launching Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Kaltim di Convention Hall, Samarinda, Selasa.
Baca juga: Luhut Datangi Lokasi Tambang Batu Bara di Kaltim dengan Helikopter
Lidi kelapa sawit yang dimaksud Luhut, merupakan kerajinan lokal yang berbahan baku kelapa sawit.
Meski demikian, masyarakat lokal di Kaltim lebih mengenal kerajinan lidi dari nipah, sebelum ada kelapa sawit.
Kini lidi berkembang berbahan sawit seiring luasnya kebun kelapa sawit di Kaltim.
Data Dinas Perkebunan Kaltim 2020, luas perkebunan sawit di Kaltim mencapai 4,12 juta hektar terdiri dari 342 Izin Usaha Perkebunan (IUP), 218 Hak Guna Usaha (HGU) dan 343.856 hektar perkebunan rakyat atau plasma.
Proses bikin membersihkan daun dari lidi dan dijemur.
Setelah kering selain digunakan jadi sapu, lidi nipah dan sawit juga dibikin piring, keranjang, vas bunga dan kerajinan lainnya.
Baca juga: Atas Pertimbangan Jaksa, Pencuri 5 Tandan Sawit Akhirnya Dibebaskan
Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kaltim melaporkan, tahun lalu sebanyak 25.000 ton lidi nipan dan sawit dari Kaltim diekspor ke India, Kanada, Bangladesh dan lainnya.
Di Kaltim, perajin lidi nipah dan kelapa sawit sering dijumpai di Muara Badak, Anggana di Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Paser dan sejumlah daerah lain.