Setelah usahanya mapan, dia mulai menggagas Kampung Singkong sejak 2018.
"Banyak yang membuat usaha olahan singkong juga, karenanya itu cita-cita saya Nganglik menjadi Kampung Singkong," ungkapnya.
Kampung Singkong, lanjutnya, bertujuan mengangkat perekonomian warga.
"Kita tidak ada saingan, yang ada adalah beradu inovasi. Kalau ada produk baru, maka harus inovasi dengan persaingan sehat agar terus berkembang," jelas Hardadi.
Baca juga: Kisah Pria di NTT Divonis Sisa Hidup Hanya 3 Hari akibat HIV/AIDS
Keberadaan Kampung Singkong ini diapresiasi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Dia mengungkapkan, orang-orang tahunya ungkapan 'anak singkong' yang berarti anak yang tak dianggap.
Namun di Salatiga, olahan singkong mampu meningkatkan kesejahteraan warga satu kampung.
"Ternyata singkong bisa dibuat apa saja, dari akar sampai daun diolah dari kue gethuk sampai es krim. Dan ini tidak hanya sekadar makan dan kenyang, tapi juga ada hitungan nutrisi sehingga sehat," kata Syahrul.
Baca juga: Kisah Nasabah Bank BUMN di Kudus yang Klaim Tabungan Rp 5,8 Miliar Miliknya Raib
Agar menembus pasar dunia, kata Syahrul, perlu promosi yang gencar.
Dia juga tak segan akan mengajak beberapa trainer dari Kampung Singkong ke Jakarta.