BELITUNG, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 berimbas turunnya kunjungan wisatawan ke destinasi wisata Sekolah Laskar Pelangi di Desa Lenggang, Kecamatan Gantong, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung.
Pemerintah diharapkan segera mempermudah dan meringankan syarat perjalanan sehingga ekonomi pariwisata kembali bangkit.
"Saat awal pandemi hingga kira-kira satu tahun kami harus tutup. Sekarang baru dibuka dengan pembatasan," kata Kepala Desa Lenggang, Fachrizal saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (12/10/2021).
Baca juga: Nasib Saung Angklung Udjo, Seniman Beralih Jadi Tukang Sayur, Kesulitan Cicil Utang Bank
Banyak wisatawan berat di ongkos
Fachrizal menuturkan, penutupan tempat wisata bersamaan dengan anjloknya kunjungan wisatawan dari luar daerah.
Karena saat awal pandemi penerbangan penumpang tidak diperbolehkan.
Setelah aktivitas penerbangan umum kembali dibuka, tingkat kunjungan belum sepenuhnya pulih.
"Banyak wisatawan yang masih berat di ongkos karena harus antigen bahkan ada yang wajib tes PCR," ujar Fachrizal.
Baca juga: KIsah Warga Ubah Desa Miskin, Tertinggal, dan Sulit Air Jadi Desa Wisata Terbaik, Ini Rahasianya
Bergarap Desember 2021 dibuka 100 persen
Indikator berkurangnya pengunjung terlihat dari hilangnya pendapatan dari tiket masuk Sekolah Laskar Pelangi.
Pada masa booming pada 2017 dan 2018 pendapatan bisa mencapai Rp 300 juta dalam setahun.
Baca juga: Melihat Warung Mie Atep Belitung yang Pernah Dikunjungi Mantan Presiden
Pendapatan itu dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Desa Lenggang.
Sedangkan saat ini dalam kondisi pembukaan terbatas pendapatan dari kunjungan wisatawan ke sekolah Laskar Pelangi hanya berkisar 10 persen sampai 20 persen dari biasanya.
"Kami berharap Desember 2021 nanti sudah mulai dibuka 100 persen dan penerbangan dipermudah. Apalagi saat ini vaksinasi kami sudah di atas 70 persen dan nol kasus Covid-19 di Desa Lenggang," ujar Fachrizal.
Baca juga: Atlet Menembak Bangka Belitung Raih Emas Perdana PON Papua 2021