Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 WN Bulgaria Pasang Alat Skimming di ATM, 29 Nasabah Jadi Korban, Data Direkam dan Dikirim ke Luar Negeri

Kompas.com - 13/10/2021, 08:44 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - VBD (38) dan PPB (41), warga negara Bulgaria ditahan di Polres Pasuruan Kota atas kasus dugaan pencurian uang nasabah bank dengan modus skimming.

Ada 29 nasabah yang menjadi korban dan total kerugian yang disebkan oleh aksi tersebut mencapai Rp 493 juta.

Pasang alat skimming di ATM di Pasuruan

VBD dan PPB masuk Indonesia pada tahun 2020. Mereka kemudian tinggal di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Mereka berdua keliling wilayah Jawa Timur sejak November 2020. Termasuk ke Pasuruan dan melakukan aksi skimming dengan beberapa pelaku lainnya.

Baca juga: Kronologi Kasus Skimming 2 WN Bulgaria di Pasuruan, Pelaku Curi Uang Rp 493 Juta, Ditangkap di Surabaya

Warga negara Bulgaria tersebut kemudian memasang alat skimming di ATM yang ada di Jalan Sultan Agung Pasuruan.

ATM tersebut kerap didatangi nasabah.

Pelaku memasang alat tersebut sejak 26 Juli hingga 31 Juli 2021. Total ada 29 nasabah yang menjadi korban.

Para korban kemudian melaporkan hal tersebut ke polisi. VBD dan PPB kemudian ditangkap polisi di Surabaya pada 2 Oktober 2021.

Baca juga: Uang Rp 493 Juta Milik 29 Nasabah Raib, Pelakunya 2 WNA Bulgaria, Tersangka Pasang Alat Skimming di Mesin ATM

Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Arman mengatakan masih ada pelaku lain yang masih DPO.

"Ada temannya, namun masih DPO," kata dia dikutip dari siaran pers pada Selasa (12/10/2021).

"Ini pertama kalinya dilakukan Polres Pasuruan Kota mengungkap kasus pencurian uang nasabah dengan cara skimming," tambah dia.

Baca juga: Bebas dari Penjara, 2 WN Filipina yang Terlibat Kasus Skimming di Bali Dideportasi

Data terlihat dikirim ke Bulgaria

VDB dan PPB tersangka kasus Skiming saat digelandang jajaran Polres Pasuruan Kota Saat Pres Rilis di Mapolresta Pasuruan, Selasa 12/10/2021.KOMPAS.COM/MUCHLIS VDB dan PPB tersangka kasus Skiming saat digelandang jajaran Polres Pasuruan Kota Saat Pres Rilis di Mapolresta Pasuruan, Selasa 12/10/2021.
Dikutip dari Surya.co.id, AKBP Arman mengatakan dua warga Bulgaria tersebut sudah menyusun rencana untuk menempatkan serangkaian perlengkapan alat skimming di setiap mesin ATM yang dilewati.

"Dua tersangka ini memasang alat skimming di mulut ATM dan micro cam (kamera kecil) di atas tombol PIN. Dengan begitu, tersangka bisa mengetahui identitas kartu ATM nasabah dan PIN ATM pada saat dipencet," katanya.

Kemudian data yang sudah terlihat dikirim ke server teman tersangka yang ada di negara asalnya.

Baca juga: Bank Jateng Beberkan soal 53 Nasabah Jadi Korban Skimming, Total Kerugian 1,6 M

Dari situ, data tersebut dikirim kembali dengan analisa nomor kartu dan PIN ATM yang sama, dan dipindahkan ke blank card sehingga sama persis dengan ATM baru.

"Pelaku kebetulan melakukan skimming di salah satu ATM bank negara di Jl Sultan Agung dan berhasil. Setelah banyak laporan, kami pun langsung melakukan penyelidikan," lanjut dia.

Ia menyebut otak kriminal kasis tersebut adalah VBD.

"Tersangka kami amankan di Kota Surabaya. Victor berperan sebagai otak kriminalnya. Sedangkan Plamen sebagai penadah atau penerima hasil kejahatan," paparnya.

Baca juga: Bank Jateng Kembalikan Dana Milik 53 Nasabah Korban Skimming

Kapolres menyebut, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap dua orang pelaku yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Dari tangan tersangka, polisi mengamankan barang bukti berupa dua mobil, dua laptop, lima ponsel, dua buku tabungan, tiga ATM, 186 blank card, dan dua paspor.

Selain itu, ada alat skimming seperti advanced card sytem atau alat pembaca kartu, alat magnetic card reader,16 sirkuit board charger micro USB, dan 16 plat yang digunakan untuk skimming.

Keduanya dikenai Pasal 30 ayat 1 dan ayat 3 juncto pasal 46 ayat 1 dan ayat 3 Undang- Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang ITE juncto pasal 362 KUHP dengan acaman hukuman maksimal delapan tahun penjara.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Andi Hartik | Editor : Dheri Agriesta), Surya.co.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com