Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Guru di Blora Diduga Manipulasi Data agar Lolos PPPK, Pelaku Anak Pengawas Sekolah

Kompas.com - 13/10/2021, 08:04 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Khairina

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Hasil seleksi kompetensi tahap I Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru telah diumumkan oleh pemerintah.

Dari hasil pengumuman tersebut, ada dugaan manipulasi data yang terjadi di Kabupaten Blora.

Ketua Persatuan Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap (GTT/ PTT) non K-2 (Progata) Blora, Aries Eko Siswanto mengatakan dugaan manipulasi data tersebut terjadi di dua sekolah di Kecamatan Jepon.

Baca juga: Lolos PPPK Setelah Menanti 16 Tahun, Guru Honorer Penuhi Nazar Jalan Kaki 37 Km Klaten-Yogya

Sejumlah guru yang merasa dirugikan akibat adanya manipulasi data tersebut kemudian melaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Blora.

"Pengaduan ada dari Jepon karena ada GTT yang membuat data yang tidak benar. Pengabdiannya kemarin tahun 2020 akhir, tapi dibuatkan nota tugas itu Februari 2019. Padahal untuk masuk dapodik (Data Pokok Peserta Didik) maksimal 12 Maret 2019," kata Aries saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/10/2021).

Menurutnya, oknum guru yang memanipulasi data tersebut dibuatkan nota tugas oleh kepala sekolah dan pihak koordinator wilayah.

"Padahal GTT baru tersebut tidak tiap hari masuk kerja. Itu yang disesali sama GTT lama," ujar dia.

Aries menjelaskan, oknum guru yang diduga melakukan manipulasi data ternyata anak dari seorang pengawas sekolah.

"Kami juga menyayangkan yang kasusnya Jepon itu ternyata yang masuk itu anaknya dari pengawas di sana, padahal sudah tahu aturan untuk bisa masuk dapodik, tapi kok malah dimanfaatkan seperti ini," ucap dia.

Sementara salah satu oknum guru yang lain, kata Aries, malah mengundurkan diri menjadi guru usai mengikuti ujian PPPK tahap pertama dan dinyatakan lolos.

"Untuk SD di Turirejo bahkan sudah mengundurkan diri di sekolah. Jadi setelah tes PPPK, September akhir karena merasa bersalah, akhirnya membuat surat mengundurkan diri di sekolah, dan sudah dikeluarkan dari dapodik. Tapi untuk proses PPPK kan masih berjalan, dan hasil PPPK dia lulus," terang Aries.

Baca juga: Guru yang Lolos Passing Grade di Banyumas Berharap Tak Ikuti Tes PPPK Tahap II

Adanya manipulasi data tersebut, sangat merugikan para guru yang memang berkeinginan untuk lolos sebagai PPPK.

"Mereka merasa kecewa, persaingannya berat karena masih banyak teman-teman yang bersertifikat pendidik, afirmasinya auto lulus di kompetensi teknis," jelas dia.

"Semula sudah bisa bernapas lega karena punya imunitas di induknya masing-masing, karena ada GTT yang seperti ini, akhirnya hilang kesempatan," tambah Aries.

Tanggapan bupati

Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman mengakui adanya sejumlah guru yang mengadukan dugaan manipulasi data tersebut.

"Kita buka ruang untuk sanggah atau klarifikasi, kalau ditemukan ada pemalsuan itu ya akan kita evaluasi, jadi untuk yang menemukan bukti fakta di lapangan adanya manipulasi termasuk ijazah termasuk apa yang terkait PPPK kita ada massa sanggah, dan ada beberapa yang datang ke posko untuk melaporkan tentang hal ini," kata Arief Rohman.

Arief memastikan apabila memang ditemukan adanya manipulasi data tersebut yang dilakukan oleh oknum pendidikan, maka pihaknya siap untuk melakukan penindakan.

"Kalau memang ditemukan ya kita tindak. bukti fakta silakan diajukan ke posko nanti kita rekonsiliasi dari temuan itu, kalau memang ada oknum-oknum yang ikut bermain ya akan kita tindak. Ini menjadi bahan kita untuk melakukan evaluasi," terang dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com