Sejumlah temuan ini menunjukkan bahwa cekungan Bandung itu memiliki cukup banyak fosil yang mengendap tertimbun di sekitarnya.
"Yang kita tahu dan ditemukan itu di Cipeunduy, Cililin, Cipatik, arah ke Bandung, di sekitar kotanya itu di Cijerah, rahang gajah, ada komplit. Itu ada di kita koleksinya yang disebut Elephas maximus," terang Iwan.
Hanya memang, penelitian fosil ini difokuskan di cekungan Bandung di Wilayah Cipeundeuy, pasalnya wilayah Waduk Saguling saat itu sudah terendam.
"Dengan menyusutnya (Waduk Saguling) sekarang akhirnya muncul fosil itu, artinya penyebaran cukup luas di Cekungan Bandung itu. Mulai dari Jawa Barat sampai Jawa timur itu full, artinya tak menerus dengan variasi fosil yang ada, karena kalau bicara biostratgrafi itu beda. Ada yang Cisaat, masuk ke Trinil dan Gunung Trubus dan seterusnya," jelasnya.
Sepintas bila dilihat dari foto, kata Iwan, fosil yang ditemukan itu merupakan tulang gajah.
Namun, hal itu masih perlu diteliti lebih lanjut untuk memastikan fosil tersebut.
"Kalau kita lihat kemarin, sepintas jadi di foto itu memang bagian dari fosil gajah yang mana kita temukan di Cipeundeuy, memang cukup menarik juga," ujarnya.
Ketika disinggung apakah ada kemungkinan fosil tersebut merupakan satu habitat dengan dengan temuan di wilayah Cipeundeuy, Iwan menjelaskan bahwa hal itu mungkin saja terjadi.
"Artinya kalau di Jawa memang sulit menemukan fosil terkonsentrasi dalam satu cekungan, apalagi kita berbicara Cekungan Bandung otomatis dari mana-mana kan, terendapkan. Tapi kalau di Cipeundeuy sendiri hipotesa kita di pinggir Cekungan Bandung, itulah salah satu Cekungan Bandung yang cukup terkonsentrasi cekungannya di sana," kata Iwan.