Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Hadi Kurniadi Belajar dari Nol hingga Sukses Jadi Pengusaha Batik dengan Omzet Rp 50 Juta Sebulan

Kompas.com - 12/10/2021, 14:49 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Belajar pembuatan batik dari nol

Sembari bekerja, Hadi mempelajari pembuatan batik tulis dari nol.

Ia mendatangi rumah produksi batik untuk belajar mencanting dan peralatan apa saja yang dibutuhkan.

"Saya belajar dan lihat, tanya bahan alat dan sampai tahu dasarnya," kata dia.

Hadi lalu membeli kain dan peralatan batik. Ia mencanting batiknya sendiri. Berulang kali percobaannya gagal.

"Ternyata saya praktikan di rumah dan tetap gagal. Canting batik butuh waktu dan konsisten agar bagus dan layak dijual," kata dia.

Ia tak menyerah dan terus belajar mencanting batik. Hingga akhirnya ia berhasil membuat satu kain batik tulis yang menurutnya sudah bagus.

Baca juga: Penyebab Boneka Squid Game di Surabaya Dibongkar Satpol PP, karena Picu Kerumunan

Selanjutnya adalah belajar mewarnai batik. Ia kembali menimba ilmu ke pembuat batik untuk pewarnaan.

Hingga akhirnya batik buatannya jadi dan laku dijual.

"Batik pertama selesai, dan kami jual ke SisikMelik. Modal Rp 150.000, dibeli seharga Rp 300.000," kata dia.

Batik buatan pertamanya laku membuatnya semakin semangat.

Ia kembali membuat batik dengan motif yang lebih rumit. Selama tiga bulan ia membuat batik sembari tetap kerja sebagai kurir.

"Ada yang berhasil dan gagal. Kemudian memutuskan resign dan fokus ke batik," kata dia.

Memasuki 2017, Hadi fokus membuat batik tulis. Dalam sebulan ia bisa membuat dua hingga tiga batik tulis.

Ia menjualnya mulai dari Rp 300.000 hingga Rp 500.000.

Mulai berkembang

Batik buatannya berkembang dan ia mulai mengajari tetangga sekitarnya.

"Lebih dari setahun, setiap batik saya proses dan saya jual ke galeri," kata dia.

Uang penjualannya kemudian ia tabung untuk membeli peralatan batik cap.

Canting cap ini seperti stempel dan bahannya terbuat dari tembaga. Jadi prosesnya lebih cepat daripada batik tulis.

"Setelah batik tulis meningkat di situ saya nabung dan untuk beli alat tembaga. Jadi, batik tulis ini membiayai batik cap," kata dia.

Hadi kemudian membuat galerinya sendiri. Pemasaran dilakukan lebih luas dengan melibatkan jaringan reseller dan sekolah-sekolah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com