Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raih Emas PON Papua, Atlet Paramotor Aceh: Sungguh Tidak Menyangka

Kompas.com - 12/10/2021, 13:58 WIB
Kontributor Takengon, Iwan Bahagia ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TAKENGON, KOMPAS.com - Atlet cabang olahraga (cabor) paramotor asal Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Risky Hidayat, berhasil meraih medali emas pada PON XX Papua 2021.

Pria berusia 32 tahun ini berhasil mengharumkan nama Provinsi Aceh pada nomor lomba navigation estimated speed.

Cabor paramotor memiliki sepuluh nomor lomba yang dipertandingkan pada PON XX Papua 2021.

Baca juga: 5 Kontingen PON XX Papua 2021 Asal Kalbar Positif Covid-19, 2 Diisolasi di Merauke

Risky merupakan warga Kabupaten Bener Meriah yang sudah mengikuti olahraga paramotor sejak 2016.

Meski demikian, ia tak menduga berhasil meraih medali emas dalam olahraga yang menggunakan mesin pendorong untuk terbang di udara tersebut.

"Sungguh tidak menyangka, terharu sekali. Perjalanan panjang dari Aceh sampai Merauke ternyata membuahkan hasil," kata Risky melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Senin (11/10/2021).

Baca juga: 7 Atlet PON Positif Covid-19 ke Luar Tempat Isolasi Sebelum Selesai Masanya

Anak dari pasangan Nurisman, yang merupakan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bener Meriah, dan Linda Irawati ini awalnya tidak memiliki target khusus untuk meraih emas, karena paramotor melupakan lomba yang bersifat eksibisi, yang pertama kali dipertandingkan saat PON XX Papua 2021.

Bagi Risky, ikut berpartisipasi dengan seorang rekannya sesama pilot paramotor dari Aceh, Hasbul Asra, sudah cukup membanggakan.

Namun, memperoleh medali membuatnya tidak bisa berkata-kata.

"Kami tidak punya target khusus untuk PON ini, karena kita baru perdana ikut kejuaraan nasional di eksibisi paramotor," ujar putra kelahiran Takengon, 9 Januari 1989 itu.

Baca juga: Untuk Pertama Kalinya Tim Sepak Bola Putri Papua Raih Emas di PON

Meski demikian, Risky berharap agar olahraga paramotor tersebut bisa berkembang di Aceh, serta melahirkan pilot paramotor yang siap berlatih dan berjuang untuk Aceh, yang akan menjadi tuan rumah PON 2024.

Risky mengatakan, kecintaannya terhadap olahraga paramotor ini punya alasan khusus.

Sebab, selain bisa terbang di udara, ia juga bisa langsung melihat keindahan alam saat sedang mengayunkan motor sekaligus parasutnya.

"Ketika kita terbang secara langsung, kita bisa menikmati keindahan dan panorama alam ciptaan Allah dari ketinggian," ujar Risky.

Risky mendedikasikan medali emas tersebut untuk warga Aceh.

"Medali emas ini saya dedikasikan untuk masyarakat Aceh," kata pria yang juga merupakan anggota Basarnas Aceh itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Regional
Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Regional
Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Regional
Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Regional
Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Regional
BEM FH Undip Serahkan 'Amicus Curiae' ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

BEM FH Undip Serahkan "Amicus Curiae" ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

Regional
Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Regional
Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Regional
Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Regional
Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Regional
Polisi Mabuk Ngebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Polisi Mabuk Ngebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Regional
Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Regional
Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Regional
Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Regional
Cepatnya Peningkatan Status Gunung Ruang, Potensi Tsunami Jadi Faktor

Cepatnya Peningkatan Status Gunung Ruang, Potensi Tsunami Jadi Faktor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com