Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Luwu Timur, Kemen PPA: Polisi Tak Perlu Datangkan Ibu dan Anak untuk Serahkan Bukti

Kompas.com - 12/10/2021, 12:51 WIB
Amran Amir,
Khairina

Tim Redaksi

LUWU TIMUR, KOMPAS.com - Tim pencari fakta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPPA) turun ke Luwu Timur, Sulawesi Selatan mencari fakta-fakta atas kasus dugaan perkosaan 3 orang anak yang diduga dilakukan oleh ayahnya sendiri.

Asisten Deputi Perlindungan Khusus Anak dan Pemberdayaan Perempuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak RI Robert Parlindungan Sitinjak berharap kepada pihak kepolisian tidak lagi mendatangkan ibu dan anaknya di Mako Polres untuk menyerahkan bukti baru.

“Kami meminta dan berharap kepada kepolisian tidak perlu lagi mendatangkan ibu dan anaknya untuk menyerahkan bukti demi kepentingan terbaik untuk anak, jadi diharapkan ank itu tidak terstigmasasi, tidak terjadi labeling, karena masa depannya masih panjang dan kami harus memastikan perlindungan khusus anak,” kata Robert saat dikonfirmasi, Selasa (12/10/2021).

Baca juga: Cari Fakta Dugaan Ayah Perkosa 3 Anak di Luwu Timur, Kementerian PPPA Turunkan Sejumlah Ahli

Menurut Robert, permintaan ini sudah dikoordinasikan dengan pihak terkait yakni kapolres Luwu Timur.

“Kami sudah bertemu Kapolres Luwu Timur dan tim untuk mengumpulkan data-data. Kami hanya menyampaikan saja pesan Bu Menteri prihatin dengan adanya kasus dugaan kekerasan terhadap anak ini. Kami memastikan untuk menghapus dugaan kekerasan terhadap anak ini jangan terulang lagi,”ucap Robert.

Hal yang sama juga dinyatakan Kepala  Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB Provinsi Sulawesi Selatan Fitria Zainuddin.

Dia berharap anak atau korban tidak dibawa ke kantor polisi jika kasus ini dilanjutkan.

“Kami mengecek fakta-fakta apa yang terjadi sebenarnya di lapangan. Kami sudah bertemu dengan Pemkab Luwu Timur dan kepolisian. Nah kalau misalnya aparat penegak hukum melaksanakan tugasnya diharapkan anak tersebut tidak dibawa ke kantor polisi mengingat anak-anak itu masih diduga korban,” ujar Fitria.

Sementara kondisi terduga korban saat ini belum diketahui dan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan LBH Makassar untuk menemui korban.

“Untuk kondisi terduga korban kami baru mau koordinasi dengan LBH Makassar  untuk mengetahuinya,” tutur Fitria.

Baca juga: Kasus Dugaan Pemerkosaan Anak di Luwu Timur, Tim Pencari Fakta Kementerian PPPA Mulai Bergerak

Sebelumnya diberitakan, kasus dugaan pemerkosaan 3 anak oleh ayah kandung di Luwu Timur, Sulawesi Selatan pada 2019, pihak kepolisian resor Luwu Timur mendatangi rumah R-S pelapor atau ibu dari 3 orang anak yang diduga menjadi korban.

Kapolres Luwu Timur AKBP Silvester Mangombo Marusaha Simamora mengatakan, kunjungan yamg dilakukan adalah hendak menjemput bukti baru pelapor.

Sebagaimana informasi yang beredar, pelapor memiliki bukti-bukti, namun bukti baru yang dimaksud belum diserahkan pelapor.

“Pada Jumat (8/10/2021) kami mendatangi rumah RS, di sana kami berbincang-bincang dan menyampaikan ke RS bahwa kalau memang ada bukti-bukti baru yang dimiliki kami akan melakukan upaya penyelidikan di kemudian hari,” kata Silvester saat dikonfirmasi, Sabtu (9/10/2021).

Menurut Silvester, penyelidikan yang dilakukan oleh Polri adalah penyelidikan yang dilakukan secara serius sehingga pihaknya mempersilakan RS untuk menyerahkan bukti-bukti baru.

“Kami menunggu bukti-bukti yang akan disampaikan oleh ibu RS. Dari percakapan kami dengan RS bahwa bukti tersebut akan dibawa pada hari Selasa (12/10/2021) pekan depan, kita tunggu saja seperti apa bukti-buktinya nanti akan diproses bagaimana apakah ini bisa dijadikan bukti untuk  upaya penyelidikan ke depannya,” ucap Silvester.

Silvester mengatakan, RS sangat bersyukur dan gembira atas kedatangan anggota Polres Luwu Timur.

“Saat berbicara dengannya, RS sangat percaya atas penyampaian kami bahwa Polri tetap menjunjung azas profesionalitas dalam melakukan upaya penyelidikan dan penyidikan setiap tindak pidana. Dan ini kita tahu bersama bahwa ini adalah kasus anak yang sangat menjadi perhatian publik sehingga kami tidak bisa melakukan upaya penyelidikan yang serampangan atau tidak serius,” ujar Silvester.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

Regional
Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com