Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Nazar Supriyadi Jalan Kaki Klaten-Yogya, Ada Penantian Panjang Sang Guru Honorer

Kompas.com - 12/10/2021, 07:57 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com – Kisah guru honorer Supriyadi, yang berjalan kaki dari tempat mengajarnya di SMP Negeri 1 Trucuk, Klaten, menuju Yogyakarta, menjadi sorotan.

Aksinya tersebut merupakan perwujudan nazarnya.

Pada Jumat (8/10/2021), Supriyadi dinyatakan lolos sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Di balik aksi jalan kakinya, terdapat kisah penantian panjang sang guru honorer berusia 53 tahun ini.

Supriyadi menceritakan, butuh 16 tahun bagi dirinya untuk berada di posisi ini.

Dia mengaku sudah beberapa kali mengikuti tes seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Ia pertama kali ikut tes CPNS pada tahun 2003-2004, tetapi belum lolos.

Baca juga: Lolos PPPK Setelah Menanti 16 Tahun, Guru Honorer Penuhi Nazar Jalan Kaki 37 Km Klaten-Yogya

Ia mengatakan, dari sekian guru honorer K2 di tempat kerjanya, hanya dirinya yang belum diterima sebagai PNS.

"Satu-satunya K2 di institusi ini saya yang tertinggal. Lainnya sudah mendahului saya. Lainnya yang K2 sudah menjadi PNS," ujarnya, Senin (11/10/2021).

Selama menjadi guru honorer, Supriyadi menerima gaji Rp 400.00 per bulan.

Meski gajinya tak besar, bapak tiga anak ini mengaku tetap menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai guru olahraga.

Kepala SMP Negeri 1 Trucuk Titik Windiyarsih memandang Supriyadi sebagai sosok yang bertanggung jawab terhadap tugas dan kewajibannya di sekolah.

"Nilai plusnya meski gajinya kecil beliau sregep (rajin)," ucapnya.

Baca juga: Imas Kustiani, Guru Honorer yang Digendong Saat Tes PPPK Tak Lulus Seleksi

 

Jalan kaki Klaten-Yogyakarta

Menggunakan rompi beban saat jalan kaki bisa membantu membakar lebih banyak kalori, termasuk membantu mengecilkan perut buncit.SHUTTERSTOCK Menggunakan rompi beban saat jalan kaki bisa membantu membakar lebih banyak kalori, termasuk membantu mengecilkan perut buncit.

Karena keinginannya terwujud, Supriyadi akhirnya menunaikan nazar berjalan kaki dari Klaten ke Yogyakarta.

Supriyadi memenuhi nazarnya pada Minggu (10/10/2021).

"Bahwa apa yang saya laksanakan kemarin merupakan nazar apa yang pernah saya ucapkan pada diri saya sendiri terkait pengumuman PPPK," ungkapnya.

Baca juga: Lulus Ujian PPPK, Guru Sukardi Ditangisi Muridnya yang Tak Mau Ditinggal

Perjalanan sepanjang kurang lebih 37 kilometer itu ditempuhnya sekitar 12 jam.

Dia berangkat dari SMP Negeri 1 Trucuk pukul 06.00 WIB.

Titik finisnya di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), tempat berkuliahnya dahulu. Dia tiba di sana pukul 17.00 WIB.

Baca juga: Bahagianya Pramesti, Guru Tidak Tetap Lolos Seleksi PPPK, Pukul 2 Pagi Jualan di Pasar Cukupi Kebutuhan

Dalam perjalanan, Supriyadi mengaku hanya beristirahat sekali, yakni saat menjalankan shalat Zuhur.

Kini, Supriyadi merasa bahagia atas pencapaiannya itu. Setelah penantian panjang, akhirnya mimpinya terwujud.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Regional
Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Regional
Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Regional
Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Regional
Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Regional
Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Regional
Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Regional
Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Regional
Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Regional
Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Regional
Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Regional
Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Regional
Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com