Dua Hari Berturut-turut, 9 RS di Tegal Tidak Rawat Pasien Covid-19

TEGAL, KOMPAS.com - Sembilan rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Tegal sudah tak merawat pasien virus corona.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan dr Hendadi Setiaji mengatakan, sembilan RS rujukan Se-Kabupaten Tegal tidak lagi merawat pasien Covid-19 selama dua hari berturut-turut.

"Ini mengindikasikan angka kesakitan akibat infeksi virus corona terus berkurang seiring bertambahnya jumlah penduduk yang mendapat suntik vaksin Covid-19," kata Hendadi dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/10/2021).

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jember Menurun, Tak Ada Pasien Covid-19 di Tempat Isoter

Hendadi mengatakan, saat ini tersisa 17 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 namun sedang menjalani isolasi mandiri karena tanpa gejala.

Meski kasus Covid-19 terus melandai, Hendadi meminta masyarakat tetap waspada dan patuh menjalankan protokol kesehatan, disamping mengikuti program vaksinasi nasional.

Pasalnya, penularan Covid-19 masih terus terjadi, walaupun penambahan kasus hariannya relatif kecil.

“Meski nol kasus pasien terkonfirmasi yang dirawat di rumah sakit saat ini, tapi kewaspadaan pada penularan virus tetap penting. Sebab saat ini masih ada 17 pasien terkonfirmasi yang menjalani isolasi mandiri di rumah,” kata Hendadi.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Widodo Joko Mulyono mengungkapkan jika akumulasi jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal selama masa pandemi hingga Kamis (7/10/2021) mencapai 13.437 orang.

Baca juga: Tersisa 3 Pasien Covid-19 Dirawat di Asrama Haji Surabaya, Terendah Selama Pandemi

Dari jumlah tersebut, pasien yang dinyatakan sembuh mencapai 12.601 orang atau 93,78 persen, dan meninggal dunia 816 orang atau enam persen.

Adapun pada pelaksanaan program vaksinasi nasional, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) menargetkan sedikitnya 1.226.768 penduduk Kabupaten Tegal bisa divaksinasi.

“Vaksinasi berperan penting membangun kekebalan kelompok, menurunkan angka penularan Covid-19,” kata Joko.

Joko meminta kepala Puskesmas bisa menyelesaikan sejumlah permasalahan, termasuk pertanggungjawaban penggunaan APBD Kabupaten Tegal senilai Rp 86 miliar untuk penanganan pandemi Covid-19 yang baru terserap 56 persen.