Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari YouTube, Menantu di Bali Ikat Tangan Sendiri dan Mengaku Dirampok Usai Kuras Uang Mertua

Kompas.com - 11/10/2021, 17:58 WIB
Ach Fawaidi,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BANGLI, KOMPAS.com - Seorang perempuan di Bali berinisial NKA (24) nekat merekayasa sebuah kasus perampokan agar aksinya menguras uang Rp 26 juta milik sang mertua tak ketahuan.

Ia mengaku dirampok oleh seseorang yang membawa sabit hingga diminta menyerahkan uang milik mertuanya tersebut.

NKA bahkan mengikat tangannya sendiri agar terlihat seperti korban penyekapan dan perampokan.

Aksinya itu ternyata dilakukan hanya bermodal belajar dari tayangan di YouTube. 

Baca juga: Kuras Uang Mertua Rp 26 Juta buat Belanja Online, Menantu di Bali Pura-pura Jadi Korban Perampokan

"Awalnya saya tidak percaya dia mengikat tangannya sendiri, tapi setalah direkonstruksi, dia bisa. Dia belajar dari YouTube belajar mengikat tangan sendiri. Dia terinspirasi dari cerita-cerita rekayasa," kata Kapolres Bangli AKBP I Gusti Agung Dhana Aryawan saat dihubungi, Senin (11/10/2021).

Aryawan menjelaskan, kasus tersebut bermula pada Kamis (7/10/2021) sekitar pukul 11.00 Wita ketika pihak keluarga melaporkan dugaan perampokan setelah melihat NKA dalam kondisi terikat di rumah.

Namun setelah diinterogasi, terungkap bahwa aksi perampokan itu hanya rekayasa yang dikarang NKA.

Aryawan menyatakan, sejauh ini pihaknya menetapkan satu tersangka yakni NKA atas kasus tersebut.

Baca juga: Ikat Tangannya Sendiri dan Mengaku Dirampok, Menantu Ternyata Kuras Uang Rp 26 Juta Milik Mertua untuk Beli Baju hingga Parfum

Meski begitu ia masih akan terus melakukan pengembangan untuk mencari tahu keterlibatan orang lain dalam rekayasa yang dilakukan oleh NKA.

"Tetap kita pengembangan, kita dalami, tapi sampai saat ini masih satu. Tapi kalau ikatan itu saya juga sangat mencurigai itu, tidak mungkin bisa ikat sendiri. Tapi ternyata setelah kita suruh coba, ternyata bisa. Jadi dia buat simpul dulu, kemudian dia tarik dengan tangan," kata dia.

Sebelumnya, berdasarkan keterangan dari NKA mengaku sedang memasak di dapur dan dihampiri seorang laki-laki tak dikenal di rumahnya yang berada di Kabupaten Bangli, Bali.

Saat itu, kedua mertuanya sedang bekerja di kebun.

Selang beberapa saat, pria yang NKA sebut dengan ciri-ciri tubuh kurus, rambut keriting pendek, berkumis, pakai baju kaos polo hitam dan celana jin hitam tersebut memohon diberikan segelas air.

Baca juga: Belum Ada Wisman yang Booking Perjalanan ke Bali Jelang Pembukaan Pariwisata Internasional, Mengapa?

Kepada NKA, pria itu mengaku haus dan tak punya uang membeli minum karena harus mengirit uang perjalanan.

Saat NKA menuju dapur, pria itu kemudian mengambil sabit yang ada di rumah. Ia lalu mengarahkan sabit ke arah NKA.

Ia mengancam menggorok leher NKA sambil menuntut diberitahu letak barang berharga.

"Kemudian pelaku menjambak korban dan mengikat tangan, kaki dan membekap korban dengan menggunakan selendang," kata Aryawan.

Saat suami dan mertua NKA pulang, mereka kaget melihat perempuan tersebut terikat di ruang tamu rumah. Mereka lalu melaporkan kasus ini ke polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com