Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto Guru SMA di Minahasa Selatan Diduga Pegang Payudara Siswi Viral di Medsos

Kompas.com - 11/10/2021, 17:45 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Foto seorang guru SMA di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara (Sulut), diduga memegang payudara siswi viral di media sosial (medsos).

Peristiwa itu diduga terjadi di SMA Negeri 1 Motoling, Minahasa Selatan.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Minahasa Selatan-Minahasa Tenggara, Max Lengkong mengatakan, berita viral tersebut sudah ia ketahui, Senin (11/10/2021) pagi.

Max mengatakan, telah mengeluarkan surat panggilan kepada oknum guru yang diduga melakukan pelecehan seksual.

"Surat panggilan itu untuk melakukan BAP. Jadi, Selasa (12/10/2021) pukul 08.00 Wita, kami akan BAP oknum guru tersebut. Mudah-mudahan yang bersangkutan itu hadir," katanya saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPRD Sulawesi Utara di Gedung DPRD, Senin.

Baca juga: Viral, Foto Spanduk Bertebaran di Nganjuk, Warga Protes Bau Busuk dari Pabrik Pupuk

Dirinya juga sudah menghubungi kepala sekolah (Kepsek) SMAN 1 Motoling, dan guru yang bersangkutan tidak hadir.

"Kemudian langkah yang saya tempuh juga demi kemanan, saya sudah sampaikan kepada kepala sekolah untuk sementara dinonaktifkan (oknum guru) demi keamanan dan nama baik sekolah," tuturnya.

Bila nanti hasil BAP terbukti melakukan pelecehan, maka sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Grace Punuh, oknum guru tersebut diberhentikan sesuai aturan yang berlaku.

Max menjelaskan, dinas pendidikan akan mencari bukti autentik terkait foto yang viral di media sosial.

"Foto memang tidak menunjukkan identitas sekolah. Tapi, melihat foto oknum gurunya, itu dari SMA Negeri Motoling. Apakah itu asli atau direkayasa kita belum bisa pastikan," ujarnya.

Max menyebut, belum mengetahui kapan peristiwa itu terjadi.

"Apakah baru atau peristiwa lama, makanya besok kita akan BAP," tandasnya.

Baca juga: Viral, Video Anak SD Dipukuli Siswa SMP, Ternyata gara-gara Salah Kirim Emoji WhatsApp

Peristiwa ini mendapat perhatian serius dari anggota DPRD Sulut.

Wakil Ketua DPRD Billy Lombok mengatakan, bila memang benar kejadiannya, ini merupakan pelanggaran berat.

"Orangtua menaruh kepercayaan besar kepada dunia pendidikan, dari dulu standar pendidikan kita tinggi, orang tua berkorban apa saja untuk menyekolahkan anak. Dilakukan penelusuran, bila benar berikan sanksi tertinggi," tegas Billy.

Ia berharap, kejadian ini tak terulang kembali, dan bagi semua pihak agar tidak ragu atau takut memberi laporan.

"Detik ini kami juga sudah meminta tim di Minahasa Selatan untuk turun dan mengecek keadaan di lapangan sambil nanti berkoordinasi pihak terkait," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV Careig Naichel Runtu menyebutkan, jika kejadian ini benar, maka oknum guru itu sangat merusak citra pendidikan di Sulawesi Utara.

"Saat ini pemerintah lagi fokus menaikkan citra dalam dunia pendidikan di Sulut, tapi malah ada oknum guru yang merusak tatanan pendidikan. Sangat-sangat tidak beradab," tegas Careig.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com